MUI: Kapitalisme dalam Musibah Akibatkan Musibah Lain

MEDAN–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara mengimbau agar pihak mana pun tidak menerapkan asas kapitalisme dalam musibah gempa di Sumbar karena dapat mengundang datangnya bencana yang lain.

“Itu sama saja dengan menyakiti dan menzalimi saudara kita yang sedang dalam kesusahan,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Sumut, Dr H. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA di Medan, Sabtu (3/10).

Pernyataan itu disampaikan Yusuf Rangkuti ketika dimintai fatwanya tentang adanya perusahaan, termasuk maskapai yang mengambil keuntungan dari musibah gempa yang melanda Sumbar dengan menjual tiket pesawat kepada keluarga korban melebihi tarif batas atas.

Memang, kata Yusuf Rangkuti, dalam teori ekonomi, apalagi kapitalisme selalu mengajarkan untuk mencari keuntungan dalam setiap kesempatan.

Termasuk teori yang menyebutkan semakin tingginya permintaan terhadap suatu barang, maka semakin tinggi pula harga yang ditentukan.

Namun, kata dia, sebagai bangsa yang beragama, sudah sewajarnya warga negara Indonesia manusia saling membantu dalam kesulitan.

Paling tidak, tambahnya, tidak melakukan perbuatan yang dapat menambah kesusaha dan kesulitan terhadap orang-orang yang sedang mengalami kesusahan itu.

“Jika itu dilakukan, haram hukumnya,” kata Dosen di IAIN Sumut, USU dan UISU tersebut.

Ia mengimbau, perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk mengambil keuntungan dari peristiwa gempa di Sumbar itu menghentikan perbuatannya.

Dalam pandangan agama, perbuatan itu dapat dikategorikan sebagai tindakan yang menzolimi dan menyakiti manusia yang sedang bersedih dan dalam kesusahan.

“Perlu disadari, hal itu dapat mengundang bencana lain bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,6 skala richter mengguncang Padang, Sumbar, Rabu (30/9) pukul 17:16 WIB yang terjadi pada episentrum 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), dengan kedalaman 71 km.

Gempa tersebut berada di dasar laut 57 km barat Daya Pariaman, Provinsi Sumbar.

Pada pukul 17:38 WIB terjadi lagi gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SR pada episentrum 0,72 LS dan 99,94 BT dan pusat gempa berada di 22 km barat daya Pariaman Provinsi Sumbar dengan kedalaman 110 km.

Selain menghancurkan ratusan bangunan milik pemerintah, warga dan pusat perbelanjaan, gempa itu juga menewaskan ratusan warga Sumbar. (Republika online, 3/10/2009)

7 comments

  1. usai pemilu semua akan berlalu begitu watak kaum kapitalis

  2. saat anggota dpr 2009-20014 terpilih sedang dilantik dengan biaya pelantikan yang tidak murah. Allah SWT memberikan musibah yang jauh lebih besar nilainya daei biaya oelantikan pr tersebut. tidak hanya kerugian harta benda namun negeri ini telah kehilangan ratusan nyawa, yang diantaranya generasi2 terbaik, untuk pergi kembali ke hadirat Nya.

    inilah akibat dari kita, terutama para penguasa berpaling dari peringatan Allah SWT, kerusakan di darat dan laut

  3. Ya beginilah kalau tidak ada Aturan yang mengawasi, pemerintah hanya menghimbau tidak memberikan sanksi yang tegas.

  4. Ya beginilah kalau tidak ada Aturan yang mengawasi, pemerintah hanya menghimbau tidak memberikan sanksi yang tegas.

  5. dasar kapitalis…. ayo kaum muslim kita kembali ke gaya hidup kita sebagai kaum muslimin. terapkan islam dan raih kemenangan dunia dan akhirat.

  6. semakin menambah daftar bukti bahwa memang Islam-lah satu-satunya yang sesuai fitrah manusia,
    Bring Back Islam Ideology

  7. y gimana se pemerintah lamban menangani sumbar mengpa2???? jngn hnya mementingkn kdudukn sndiri2…tp pkirkn mrka,mrka sangat amat membutuh kan bantuan….ini musibah yg mnyedihkan kurangi beban mrka…..cpt siaga dn tegas!!!!!!!!!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*