Korban Tewas Menjadi 603 Orang

PADANG–Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7.6 skala ritcher terus bertambah. Berdasarkan data dari Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumatera Barat (Sumbar), hingga pukul 09.00 WIB total korban tewas berjumlah 603 orang.

Kepala Sekretariat Satkorlak PB Sumbar, Ade Edward, menjelaskan dari total korban tewas tersebut, angka yang paling besar tercatat di Kabupaten Padang Pariaman. Total korban tewas di wilayah tersebut hingga kini mencapai 276 orang. Diikuti dengan Kota Padang, korban tewas mencapai 231 orang. Sedangkan untuk Kota Pariaman terdapat 49 orang tewas, di Kabupaten Agam juga ada korban tewas ebanyak 30 orang. Korban tewas juga ditemukan di Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 10 orang, dan satu lagi di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 3 orang.

Kemungkinan korban tewas bertambah sangat besar, pasalnya jumlah korban yang belum ditemukan mencapai 343 orang. Sehingga bisa diperkirakan korban tewas bisa mencapai 1.000 orang.

“Korban yang belum ditemukan paling banyak di daerah Kabupaten Padang Pariaman yakni 285 orang, dan Kabupaten Agam sebanyak 54 orang, adapula di Kota Padang sebanyak 4 orang,” jelasnya dalam data Satkorlak tersebut, di Posko Rumah Dinas Gubernur, Padang, Sumbar, Ahad (4/10).

Untuk korban luka-luka sendiri, kata Ade, juga terus mengalami peningkatan. Jumlah korban gempa yang mengalami luka berat sebanyak 412 orang. Tercatat 230 orang dar Kabupaten Padang Pariaman, 86 orang berasal dari Kota Padang, 82 orang dari Kabupaten Agam, 6 orang dari Kabupaten Pesisir Selatan, dan 4 orang dari Kabupaten Pesisir Selatan.

Adapula yang mengalami luka ringan, tercatat sebanyak 2.093 korban. 1.590 orang diantaranya berasal dari Kota Padang, 410 orang dari Kabupaten Padang Pariaman, 40 orang dari Kabupaten Agam, 23 di Kabupaten Pasaman, 23 orang di Kabupaten Pasaman Barat, 5 orang di Kabupeten Pesisir Selatan, dan 2 orang di Kabupaten Solok.

Sedangkan untuk korabn mengungsi, Ade menjelaskan ada sebanyak 736 orang mengungsi, 326 di Kota Padang, dan 410 di Kabupaten Pasaman Barat.(Republika online, 4/10/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*