Reportase Kegiatan Tim Posko Musibah sampai 7 Oktober 2009

TIM POSKO MUSIBAH JABAR (PMJ) HTI

Rabu, 2 September 2009

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Jabar diguncang gempa dengan kekuatan 7.3 SR. Keesokan harinya, Koran Pikiran Rakyat mengangkat berita utama dengan judul: Jabar Porak Poranda. Sesaat setelah gempa, para syabab di 4 daerah: Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kab Bandung, Kab Cianjur bersama-sama dengan masyarakat melakukan pertolongan pertama terhadap korban dari korban gempa. Persiapan untuk membentuk Posko Penanganan Musibah akibat gempa bumi dilakukan.

Kamis, 3 September 2009

Posko daerah sudah terbentuk dengan fokus pemantauan informasi dan penanganan kondisi tanggap darurat terus dilakukan. Penggalangan dana awal untuk bantuan juga dilakukan. Bantuan yang diberikan berfokus kepada makanan, selimut, dan tenda. Daerah yang disurvey untuk fokus penanganan dilakukan oleh tim daerah: 1) Tim Kota Tasik di Kecamatan Cineam, kecamatan Cisayong, kecamatan Cigalontang, kecamatan Purbaratu, 2) Tim Garut di Kecamatan Cisompet dan Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, 3) Tim Kabupaten Bandung di Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung 4) Tim Cianjur Desa Cikangkareng Kecamatan Cibinong dan Desa Sindangbarang Kabupaten Cianjur.

Jumat, 4 September 2009

Posko Musibah Jabar HTI dengan posko utama dibentuk dan bertempat di Jl Cikampek V no 39 Antapani Kota Bandung, Telp/Fax. 022. 7201860. Setelah melalui melakukan survey ditetapkan empat posko daerah: 1) Posko Kabupaten Bandung, berfokus ke Daerah Cihawuk, Cibereum, dan Pengalengan. 2) Posko Kota dan Kabupaten Tasikmalaya berfokus ke Daerah Purbaratu, Kecamatan Parakan Honje dan Kecamatan Salawu. 3) Posko Kabupaten Garut berfokus di Kecamatan Cikelet 4) Posko Cianjur berfokus di Desa Sindangbarang.

Sabtu, 5 September 2009

Tim Posko Utama Musibah Jabar (PMJ) HTI mulai melakukan penggalangan dana dan pemetaan program kegiatan. Penetapan Program kegiatan dibagi dalam tiga tahapan: 1) Tahap Tanggap Darurat, dari tanggal 2-13 September, tema yang menjadi landasan: 2) Tahap Recovery Masyarakat, dari tanggal 14-30 September3) Tahap Pemberdayaan Masyarakat (Mulai Oktober 2009). Fokus tema yang diangkat adalah “Musibah, Saatnya Mendekat kepada Allah SWT” untuk tahap pertama dan kedua. Dalam tahap pemberdayaan masyarakat, akan difokuskan pada tema, “Musibah, Saatnya Kembali Ke Syariah”. Tema ini ini digunakan untuk memberikan semangat dan spirit kebangkitan di masing-masing daerah dengan landasan Islam.

Dalam tahap pertama, fokus kepada hal-hal sebagai berikut: 1) melakukan survey dan identifikasi ke lokasi musibah gempa di 3 kabupaten, 2) menggalang bantuan dan menyalurkannya ke korban musibah, 3) Pengobatan gratis ke masyarakat, 4) mendirikan posko musibah jabar di pusat dan daerah.

Dalam tahap kedua, akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1) melakukan upaya pemulihan mental dan kesehatan fisik para korban musibah, 2) melakukan fungsi-fungsi posko secara lebih tepat, 3)melakukan penyiapan SDM sukarelawan untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat, 4) melakukan mediasi dengan berbagai pihak untuk menjembatani berbagai kebutuhan korban musibah dengan berbagai potensi masyarakat.

Dalam tahap ketiga akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1) melakukan implementasi program-program recovery secara menyeluruh, 2) menggali berbagai potensi masyarakat melalui berbagai program pendampingan yang tersegmentasi. 3) melakukan upaya pengembangan potensi masyarakat secara mandiri dengan arah dan orientasi yang diharapkan.

Ahad, 6 September 2009

Tim Posko Utama melakukan penggalangan dana di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Bekerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya ulama-ulama yang membantu melakukan penggalangan bantuan melalui masjid dan lembaga yang dimilikinya. Baik secara langsung, maupun melalui majelis taklim, khutbah jumat, dll.

Tim Posko Daerah melakukan penyerahan bantuan yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat kepada para pengungsi di tiga lokasi:

Tim Posko Kabupaten Bandung:

Tim Posko menuju daerah lokasi di Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Kecamatan ini terdiri dari 4 desa dan 13 RW. Di desa Cihawuk sendiri ada beberapa RW, diantaranya RW 03 yang memiliki sekitar 170 KK. Terdapat 50 rumah yang rusak dan 2 Masjid yang rusak, satu diantaranya rusak berat. Diantara bantuan yang didistribuskan oleh tim adalah:

PENDISTRIBUSIAN BARANG-BARANG
No. Nama Barang Jumlah Tujuan
1 Tenda Peleton 2 (diameter 8 M dan 12 M) Masjid Ar-Rohmah dan Masjid Baiturrohmah
2 Beras 3 Karung (@25 Kg, total= 96 liter) 96 KK
3 Mie 15 Dus 3 Mie/KK

Tim Posko Tasikmalaya:

Tim juga melakukan penyerahan bantuan ke daerah kecamatan Purbaratu, Cisayong, Cigalontang. Fokus bantuan adalah tenda, bahan makanan, dan obat-obatan.

Tim Posko Daerah Garut:

Di Kab. Garut daerah yang banyak terkena dampaknya meliputi beberapa Kecamatan, yaitu: Cikelet, Cisompet, Pameungpeuk, dan Cibalong. Selain itu, gempa juga telah menimpa daerah Garut bagian timur, yaitu Kecamatan Karangtengah terutrama di Desa Sindanggalih.

Dari pengamatan Tim Posko, daerah yang mengalami akibat gempa dengan tingkat kerusakan paling berat dialami masyarakat Kecamatan Cikelet. Selain mengalami kerusakan bangunan rumah dan sarana umum, gempa juga telah menelan korban 6 jiwa.

Selama di lokasi, tim melakukan pemotretan akibat gempa, kunjungan tokoh dan ulama, panitia posko, dan dialog dengan warga. Selain itu, kami menyalurkan bantuan berupa uang, beras, mie instant, dan buah-buahan. Lokasi yang akan digunakan untuk posko adalah Pondok pesantren Miftahul Huda di Kp/Desa/Kec. Cikelet pimpinan Bapak Ust Suqon yang juga sebagai ketua MUI Desa Cikelet.

No.

Uraian

Jumlah

Unit

1 Beras 75 Kg
2 Mie Sedap 6 Dus
3 Semangka 4 buah
4 Uang tunai 3 amplop

Senin-Jumat, 7-11 September 2009

Tim Posko Utama terus melakukan penggalangan dana dan penyiapan program untuk ke daerah. Sedangkan Tim Posko Daerah terus fokus ke upaya membantu secara langsung pengungsi di tiga daerah musibah.

Sabtu-Ahad, 12-13 September 2009

Tim Posko Utam dan Daerah secara serempak melakukan program bantuan pengobatan gratis untuk masyarakat dan program pemulihan mental (mental recovery). Tim Posko utama menurunkan tiga tim ke kabupaten Bandung, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut. Bersama dengan tim posko tiap daerah, tim medis TMJ HTI yang dikoordinir oleh dokter Ilhamuddin, beranggotakan tim medis yang berasal dari kota Bandung, ustad Rama, ustad Yunus, ustad Agus dan bantuan khusus dari Kota Surabaya, yaitu tiga orang, yaitu dokter Mustaqim, dokter Arif, dan dokter Diaz. Di setiap lokasi, di sela-sela pengobatan dilakukan recovery mental yang dilakukan oleh Tim PMJ HTI.

Berikut ini deskripsi secara umum kegiatan bantuan medis di tiga lokasi:

  1. Kabupaten Bandung, di 1 lokasi yaitu di Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari pasien yang datang sekitar 120 orang. Koordinator tim medis dokter Arif. (berita foto terlampir).
  2. Kota Tasikmalaya, di 2 lokasi, yaitu rumah bapak Sekcam dekat tenda pengungsi di Desa Parakan Honje, Kecamatan Indihiyang, pasien yang datang sekitar 90 orang. Lokasi sebelumnya di Tenda Pengungsi Desa Awiluar Kecamatan Purbaratu, pasien yang hadir lebih dari 137 orang. Koordinator tim medis dokter Ilham dan dokter Mustaqim.(berita foto terlampir).

  3. Kabupaten Garut, di 2 lokasi, yaitu di dekat masjid, Cikelet, pasien yang hadir lebih dari 100 orang. Koordiantor tim medis dokter Diaz. (berita foto terlampir).

Senin-Selasa, 14-15 September 2009

Memasuki tahap pemulihan masyarakat Tim TMJ HTI merencanakan program kegiatan sejak 14-30 September 2009. Fokus: 1) melakukan upaya pemulihan mental dan kesehatan fisik para korban musibah, 2) melakukan fungsi-fungsi posko secara lebih tepat, 3)melakukan penyiapan SDM sukarelawan untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat, 4) melakukan mediasi dengan berbagai pihak untuk menjembatani berbagai kebutuhan korban musibah dengan berbagai potensi masyarakat.

Program pemulihan mental pada tahap awal ini dilakukan dengan mengadakan Tabligh Interaktif bersama Kang Haji Hari Moekti, di 3 daerah, di 6 lokasi pengungsi pada tanggal 14-15 September 2009. Masing-masing daerah dan lokasi tersebut:

  1. Kabupaten Bandung, di 1 lokasi yaitu di Masjid Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari, dihadiri oleh Pak Kepala Desa dan Para tokoh masyarakat. Jumlah jamaah lebih dari 500 orang. (berita foto terlampir)

  2. Kota Tasikmalaya, di 2 lokasi, yaitu Tenda Pengungsi di Desa Parakan Honje, Kecamatan Indihiyang, dihadiri oleh Pak Sekcam, Kapolsek, dan Babinsa serta tokoh-tokoh masyarakat. Jamaah lebih dari 500 orang. Lokasi selanjutnya adalah di Tenda Pengungsi Desa Awiluar Kecamatan Purbaratu, dihadiri oleh lebih dari 200 jamaah. Sedangkan di Kabupaten Tasikmalaya, difokuskan ke Kecamatan Salawu yang diterima oleh Ketua Posko, Pak Gayan, dan disertai dengan kunjungan ke beberapa keluarga pengungsi untuk memberikan motivasi dan bantuan. (berita foto terlampir).

  3. Kabupaten Garut, di 2 lokasi, yaitu di Lapangan Kiarakok, Cikelet yang dihadiri oleh Ketua Satkorlak dan jamaah sekitar 500 orang dari berbagai tenda pengungsi yang ada di sekitar lapangan. Lokasi yang kedua adalah di Masjid Agung Cikelet, yang dihadiri oleh Ketua MUI Kecamatan Cikelet, dan jamaah lebih dari 1000 orang. (berita foto terlampir).

Selasa, 16 September – Ahad, 27 September 2009

Seluruh Tim Daerah melakukan fokus kegiatan untuk melakukan pemulihan mental disamping pemulihan fisik. Selain itu juga melakukan silahukhuwah ke berbagai kalangan. Melakukan pembinaan dan pelatihan SDM di masjid, sekolah dan pesantren yang ada di sekitar daerah yang mengalami musibah. Termasuk diantaranya melakukan Shalat Idul Fitri 1430 H dengan masyarakat.

Senin 28 September 2009

Selain program regular, Tim Posko Garut memfokuskan kegiatan berupa silahukhuwah dalam rangka Liqa Syawal bersama tokoh-tokoh ulama dan masyarakat di Kecamatan Cikelet. Direncanakan akan melaksanakan pada hari sabtu, 10 Oktober 2009 di Masjid Agung Cikelet Garut bersama KH Drs Agus Ahyar (DPD I HTI Jabar).

Sedangkan Tim Posko Cianjur yang berada di Sindangbarang Kabupaten Cianjur fokus untuk melakukan kegiatan interaksi dengan berbagai kalangan tokoh ulama dan masyarakat serta melakukan pembinaan masyarakat yang ada di sekitar Posko. Dari kalangan kepala desa hingga kecamatan, MUI, koramil dikunjungi untuk membangun kebersamaan menjalani masa pasca gempa. Tercatat mulai dari mengisi di kerohanian SMA 1 Sindang Barang, Radio S Tri FM Tim PMJ HTI diminta untuk mengisi siaran keagaman. Direncanakan akan diadakan pelayanan pengobatan gratis di masyarakat.

Adapun Posko Ciamis memfokuskan kepada kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan, diantaranya seperti pelayanan pengobatan gratis, pembinaan masyarakat, pelatihan, silahukhuwah dengan para tokoh ulama dan masyarakat, tabligh akbar.

Posko TMJ HTI di Kabupaten Bandung memfokuskan kepada pemulihan aspek mental dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan pendampingan. Silahukhuwah juga dilakukan untuk terus melakukan upaya bersama menghadapi berbagai kondisi pasca gempa. Direncanakan juga akan diadakan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat.

Kegiatan silahukhuwah dalam rangka Liqa Syawal bersama tokoh-tokoh ulama dan masyarakat juga dilakukan Tim PMJ HTI di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Selain pengajian umum rutin di semua titik fokus posko baik di kecamatan Indihiyan, Kecamatan Purbaratu, dan Kecamatan Salawu terus dilakusanakan.

Rabu, 30 September 2009

Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Gempa berkekuatan 7.6 SR menimpa saudara-saudara kita yang ada di Padang Sumatera Barat. Meluluhlantakkan berbagai bangunan rumah, masjid, perkantoran, dan berbagai fasilitas umum, ribuan meninggal, dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi.

Kamis, 1 Oktober 2009

Meskipun duka belum pergi dari bumi Jawa Barat, sebagai bentuk pelaksanaan fardhu khifayah dan kemanusiaan, HTI membentuk Posko Gempa Sumbar sebagai pintu utama membantu para korban gempa Sumatera Barat. Dari berbagai kalangan di Jawa Barat pun, Tim Posko Musibah Jabar HTI juga melakukan penggalangan dana dan bantuan.

Rabu, 7 Oktober 2009

Sejak Oktober 2009 ini, Posko Musibah Jabar HTI telah memasuki tahap ketiga program yang direncanakan, yaitu fokus untuk melakukan program pemulihan mental dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan utama yang akan dilakukan sepanjang Bulan Oktober ini diantaranya dengan tema utama: “Musibah, Saatnya Kembali ke Syariah”, melalui berbagai bentuk: 1) Silahukhuwah bersama Tokoh Masyarakat, 2) Dauroh Ulama Pejuang Syariah, 3) Pelatihan Guru dan Tokoh Peduli Syariah, 4) Pelatihan Remaja Peduli Ummat, 5) Pembinaan Muslimah Cerdas dan Peduli, 6) Tabligh Akbar, 7) Pengobatan Gratis 8) Pengajian Umum, 9) Dakwah Melalui Radio.10) Mediasi Sumbangan Al Quran ke berbagai Masjid dan Pesantren.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*