News Posko Gempa HTI: Bantuan Masih Belum Merata

HTI Press. Hingga hari ke-10 (9/10) pascagempa Sumatera, pembagian bantuan bagi masyarakat korban gempa belum merata. Mereka berada di daerah yang agak jauh dari jalur utama.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengakui masih adanya persoalan itu. Menurutnya, penyaluran bantuan dari provinsi ke kabupaten/kota, terus ke kecamatan berlangsung lancar. Tapi tidak setelah itu, penyaluran tersendat dan tidak merata. ”Ada persoalan di situ,” katanya.
Ia belum tahu pasti apa penyebabnya. Ia menyampaikan beberapa kemungkinan antara lain RT setempat minta bantuan diantar langsung ke tujuan sedangkan pihak kecamatan/nagari tidak mempunyai kendaraan. Kemungkinan lain maslah data yang tidak beres.

Jumat BNPB langsung mengirimkan bantuan itu dari kantor Gubernur Sumbar ke titik-titik sasaran yang belum mendapatkan bantuan. ”Kita berharap bantuan ini betul-betul sampai,” katanya saat melepas truk bantuan.

Jumlah bantuan sebenarnya banyak. Di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta 80 ton bantuan menumpuk.  Syamsul beralasan bantuan itu belum bisa dikirim ke Padang dengan alasan tidak ada pesawat. Pesawat Hercules yang biasa mengangkutnya tak cukup.

Sementara itu hingga berita ini ditulis, 305 korban masih belum ditemukan.  Korban terbanyak di Padang Pariaman, sisanya di Padang dan Agam. Di Padang Pariaman jumlah korban yang tertimbun mencapai 183 orang.

Sedangkan yang selamat, mereka membangun tenda di depan rumah mereka yang runtuh. Mereka tidak mau meninggalkan rumahnya dengan alasan keamanan yakni ingin menjaga perabotannya. ”Kita kan masih punya banyak barang,” kata Afrizal.

Tak heran jika tenda-tenda pengungsian yang disiapkan pemerintah dibiarkan kosong. Padahal tenda-tenda mereka terlihat ala kadarnya.

Berdasarkan informasi, warga mulai banyak terserang penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) dan diare. Ini terkait kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Di Padang, apotek-apotek ramai didatangi warga. Mereka banyak mencari obat batuk, diare, dan masker.

Warga juga mulai cemas terserang demam berdarah. Tiap hari mereka tidur di tempat terbuka dengan kondisi fisik yang kurang baik. MJ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*