Arie Sujito, pemerhati masalah sosial politik asal Universitas Gadjah Mada (UGM), memperkirakan presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY akan membuat skema korporatisme politik dalam kabinetnya. “…Skema korporatisme antara Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Golkar,” kata Arie di Yogyakarta, Ahad (11/10).
Menurut dia, komposisi kabinet kemungkinan proporsional antara partai politik (parpol) dan kalangan profesional. Hanya saja, kekuasaan dikelola dan disangga koalisi tiga parpol besar dengan arah yang sama. “Dengan skema tersebut maka jelas tidak akan ada oposisi efektif, sementara parpol-parpol kecil hanya menjadi penggembira sirkuit politik,” kata Arie, seperti dikutip ANTARA.
Ia menjelaskan, jika tidak ada terobosan maka parpol kecil tidak akan mampu mengimbangi kekuatan skema korporatisme tersebut. Dengan demikian, masyarakat sipil harus berkonsolidasi untuk mengimbanginya. “Dengan cara membuat regrouping untuk membangun basis-basis gerakan sipil yang kuat, sembari mempersiapkan pertarungan baru menuju Pemilu 2014,” ujar Arie.
Lebih jauh Arie mengatakan, bila masyarakat sipil tidak berani membangun basis-basis kekuatan sipil maka dikhawatirkan proses demokratisasi di negeri ini akan berjalan di tempat. Tentunya, imbuh dia, keadaan tersebut tidak akan memberikan pembelajaran yang baik bagi masyarakat.
“Jika masyarakat sipil tidak memilki basis kekuatan untuk mengimbangi korporatisme tersebut maka akan mengalami kemandegan demokrasi karena tidak ada lagi oposisi efektif,” urai dia.
Arie menambahkan, dominasi ketiga parpol tersebut dan kemenangan mutlak SBY memang tidak akan menghasilkan otoriterisme. Namun, dominasi itu juga tidak akan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. (Liputan6.com, 11/10/2009)
Utuk Pejuang Islam, lanjutkan Agitasimu tuk menumbangkan Tiran
emang pemerintahan sekarang tirani???????