Ucapan selamat terus mengalir kepada Barrack H. Obama. Setelah Presiden Amerika tersebut mendapatkan Anugerah Nobel Perdamain beberapa waktu lalu. Namun layakkan orang nomor satu negara teroris Amerika itu mendapatkah Nobel Perdamaian? Lantas mengapa Obama mendapatkannya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo mewawancarai Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya.
Layakkah Obama mendapat Nobel Perdamain?
Sama sekali tidak layak. Dari sisi mana mereka ini berkesimpulan sehingga Obama ini bisa disebut sebagai tokoh perdamaian? Obama sungguh tidak pantas disebut sebagai pahlawan perdamaian.
Mengapa?
Anugerah Nobel Perdamaian ini sungguh aneh. Apalagi kalau kita menelusuri prosesnya. Obama itu, dicalonkan untuk mendapatkan Nobel Pedamaian itu 12 hari setelah dia dilantik menjadi Presiden Amerika. Itu artinya hanya dalam 12 hari, tim penilai itu dengan cepat menyimpulkan bahwa Obama itu tokoh dunia yang pantas mendapatkan hadiah Nobel.
Pertanyaannya adalah apa kontribusi Obama dalam 12 hari itu? Sama sekali tidak jelas. Bahkan bisa kita katakan tidak tampak sama sekali. Justru yang tampak adalah kontribusi yang bertolak belakang dengan perdamaian itu sendiri.
Bukankah Obama sebelum dilantik mengatakan akan menarik pasukannya dari Irak. Dan itu dibuktikan setelah dia dilantik. Ia pun beritikad untuk menjalankan mutual respect dalam hubungan luar negerinya?
Memang betul Obama itu menarik pasukan dari Irak, tetapi dia sekedar menarik dan memindahkannya ke Afghanistan. Jadi selama 12 hari sejak dia dilantik tidak ada prestasi perdamaian yang dia ukir. Bahkan yang ada hingga sekarang adalah Obama terus mengirim pesawat tempur tanpa awak ke perbatasan Afghanistan-Pakistan dengan dalih menghancurkan sarang teroris. Tapi faktanya yang hancur dan menjadi korban adalah warga sipil, pesantren, madrasah dan lain sebagainya. Jadi mana mungkin pula orang semacam Obama itu layak mendapat penghargaan sebagai pahlawan perdamaian?
Dia pun memang pernah menyatakan ingin menciptakan hubungan baru dengan Dunia Islam atas dasar mutual respect. Tetapi sejauh ini tidak pernah ada kejelasannya apa yang dia maksud sebagai saling menghormati itu? Apakah membiarkan Israel menzalimi kaum Muslim di Palestina itu sebagai bentuk saling menghormati?
Contoh kongkret?
Lihat saja dalam banyak kasus Obama tidak pernah menunjukkan sikap yang tegas untuk menolak peperangan atau kedzaliman. Misalnya, pada saat dia dilantik pada awal 2009 yang bertepatan dengan agresi Israel ke Gaza sejak Desember 2008. Coba simak pidato inagurasinya, apa yang dia katakan tentang pembantaian itu?
Jangankan mengecam agresi Israel, memberikan ucapan simpatik kepada korban agresipun tidak. Jangankan memberikan ucapan kecaman atau simpatik, menyinggung peristiwa itu pun tidak. Sama sekali tidak disinggung,meski dalam satu kata. Bagaimana mungkin orang semacam ini disebut sebagai tokoh perdamaian? Lantas apa yang dia maksud sebagai mutual respect itu?
Sama sekali tidak menunjukkan rasa prihatin terhadap korban pembantain. Terus menerus membombardir perbatasan Afghan-Pakistan. Dia pun terus melakukan operasi pembantaian di Afghanistan. Jadi kebijakannya itu tidak ada yang berubah, sama saja dengan Presiden Amerika sebelumnya. Apakah itu mutual respect yang dia maksud?
Ada apa ini? Kok bisa orang yang tidak berhak, mendapatkan nobel perdamaian itu?
Memang Nobel Perdamain itu kadang-kadang membuat kontroversial karena sangat kental dengan nuansa subjektifitasnya. Jadi sangat berbeda sekali dengan nobel fisika atau sains. Itu jelas sekali hasil karya yang dibuat oleh para pemenangnya. Nah, kalau Nobel Perdamaian ya seperti ini, seperti yang terjadi pada 2009 ini yang dimenangkan oleh Obama.
Tentu saja ini dimaksudkan untuk kepentingan politik pencitraan. Agar Obama dianggap sebagai pahlawan perdamaian dengan dibuktikan bahwa dia mendapatkan nobel. Jadi sangat jelas sangat western oriented, American oriented. Jadi sama sekali tidak ada yang patut dibanggakan dari Obama ini, karena dari sisi faktanya dia memang sangat tidak layak karena tidak memiliki prestasi di bidang perdamaian.(mediaumat.com, 13/10/2009)
obama pantasnya dapat lemparan sepatu emas ke mukanya seperti bush.
pencitraan yg diharapkn mendapat respons thd negara sekuler,.tapi tidak buat pejuang khilafah !
kayaknya sepatu emas terlalu mewah….cocoknya sih dapat lemparan bangkai…
Obama, sama seperti para pendahulunya…telah menorehkan sejarah hidupnya dengan tinta darah di bumi ini…semoga tetap dikenang sebagai laknatullah alaih…
dagelan yang konyol, itu suatu blunder bagi mereka (musuh2 Islam) ya jelas aja amerika itu agresor sejati kok dapat nobel perdamaian apanya yg damai, orang yg akalnya sehat pasti tertawa geli