Kelompok Islam Melancarkan Kampanye Penerapan Syariah Islam Di Inggris

LONDON: Surat kabar Inggris The Daily Express memberitakan pada hari Kamis (15/10) bahwa kelompok Islam melancarkan kampanye secara luas terkait penerapam syariah Islam di Inggris. Bahkan, bulan ini, kelompok Islam tersebut akan mengadakan unjuk rasa (long march/masirah) di London untuk menuntut penerapan syariah.

Surat kabar London, Al-Quds Al-Arabi mengutip dari surat kabar Inggris tersebut bahwa kelompok Islam untuk Inggris Raya menyerukan revolusi terhadap sistem perundang-undangan Inggris dan para pejabatnya. Kelompok Islam itu mengumumkan rencananya untuk mengadakan unjuk rasa (long march/masirah) besar-besaran di London pada tanggal 31 Oktober bulan ini, sebagai pembelaan atas syariah Islam. Kelompok ini meminta kaum Muslim di seluruh penjuru Inggria untuk berpartisipasi di dalam program besar ini.

Surat kabar itu mengutip dari kelompok Islam yang mengatakan: “Kami menyerukan kepada semua kaum Muslim di semua kota Inggris, agar berpartisipasi dalam unjuk rasa (long march/masirah) untuk menyampaikan tuntutan secara kolektif  bahwa kita sudah muak dengan demokrasi, undang-undang positif sekuler, dan kerusakan budaya Inggris; dan pada hari ini, kami akan menyerukan untuk melakukan sebuah revolusi penuh terhadap sistem perundangan-undangan Inggris, dan kemudian menuntut penerapan syariah Islam di Inggris Raya.”

Dikatakan bahwa kepolisian Inggris telah menerima permintaan perizinan unjuk rasa (long march/masirah) dari kelompok tersebut. Namun, hingga saat ini, kepolisian belum mengeluarkan izin, bahkan kepolisian berniat mengadakan pertemuan dengan penanggung jawabnya.

Surat kabar The Daily Express mengatakan bahwa Departemen Dalam Negeri Inggris menekankan hak setiap orang untuk mengekspresikan pendapat mereka secara rasional, dan tanpa kekerasan, atau hasutan yang mengarah pada kebencian agama. Namun, Philip Davies, anggota parlemen dari Partai Oposisi Konservatif mengkritik unjuk rasa (long march/masirah) ini. Bahkan ia menilai bahwa hal ini sebagai upaya provokatif untuk meningkatkan ketegangan antar etnis, dan menghancuran hubungan sosial. Sehingga, solusi satu-satunya adalah memindahkan orang-orang ini agar hidup dalam sebuah negara yang menerapkan syariah Islam. (moheet.com, 15/10/2009)