Pengakuan Dari Duta Besar Otoritas Di Jenewa Tentang Kacaunya Kepemimpinan Otoritas Palestina

Setelah bersemangat membela sikap Otorita Palestina yang menunda perdebatan tentang laporan Goldstone sampai musim semi mendatang,  Duta Besar Otoritas Palestina di Jenewa, Ibrahim Kharisyah kemudian mengakui kekeliruan terkait kesepakatan penundaan itu. Ia mengatakan kepada surat kabar Asy-Syarq Al-Ausath: “Ya, dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa ada kesalahan,” dan lalu ia menjelaskan dengan mengatakan: “Kami tidak mengantisipasi dan memprediksi munculnya reaksi, khususnya dari Rakyat Palestina.”

Kharisyah mengakui adanya kekacauan yang menyertai pembahasan gagasan untuk menyetujui penundaan itu, ia berkata: “Ya, kita dapat mengatakan hal itu,” dan ia mengaitkannya dengan apa yang ia sebut dengan “kondisi faktual dan berbagai komunikasi dengan beberapa negara sahabat,” katanya.

Ketika ia ditanya tentang siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan dan kesalahan tersebut, maka ia menjawab: “Para pemimpin Palestina,” tetapi ia menolak untuk menyebutkan namanya.

Sementara itu, Nabil Amr, mantan duta besar otoritas Palestina di Kairo, mengatakan: “Bahwa alasan pembenaran yang diberikan oleh Otoritas Palestina adalah tuduhan bahwa negara-negara Arab tidak meyakinkan, dan seharusnya (Abu Mazen) mengakui sejak awal bahwa ia adalah penanggung jawab utama untuk masalah yang sangat penting ini.” Sedangkan, Nabil Amr mengklaim bahwa para penasehat Mahmud Abbas yang sering membuatnya dalam kondisi sulit. (al-aqsa,org, 16/10/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*