JAKARTA–Meski menuai beragam kritik dari berbagai kalangan, pemerintah tetap akan menaikan gaji pejabat negara. Pemerintah telah menghitung penataan renumerasi pejabat negara yang dapat mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2010.
“Sistem ini sudah siap dan telah disimulasikan juga. Dari implikasi anggaran, sudah dimasukan dalam Undang-Undang dan bisa dimulai 1 Januari 2010,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta Rabu (28/10).
Menurut Sri, landasaran renumerasi secara filosofis telah jelas. Selama ini belum ada sistem yang mengatur secara detail tentang hal itu, sehingga penetapan gaji dilaksanakan parsial.
Dasar hukum atau pengaturan renumerasi pejabat negara yang berlaku sekarang tersebar lebih dari 35 peraturan perundangan. Baik itu dalam bentuk PP, Kepres, Perpres, Keputusan Menteri Keuangan, SK Sekjen Kementrian Kelembagaan. “Sejak 20 Desember 2005, presiden meminta untuk mengatur tentang ini semua,” ujar Menkeu.
Lebih lanjut dia mengungkapkan selama lima tahun terakhir kebijakan belanja pegawai dalam APBN selalu diutamakan bagaimana memperbaiki gaji PNS, TNI, Polri dan Tunjangan Veteran terutama mereka yang tergolong kelompok berpenghasilan terendah.
Golongan IA pada tahun 2004 memperoleh penghasilan sebesar Rp 674.050,00 naik menjadi Rp 1.892.222,00 pada 2010. Tamtama/Bintara dari Rp 1.271.600,00 menjadi Rp 2.505.180,00 atau naik dua kali lipat. Tunjangan Veteran dari Rp 526.000,00 menjadi Rp 1.260.000,00.
“Sementara gaji presiden dan menteri tidak diberlakukan kenaikannya, setidaknya selama 5 tahun terakhir,” ujar Sri Mulyani.
Renumerasi gaji pejabat negara sebetulnya mencakup tiga kelompok, yakni gaji pokok, tunjangan, dan fasilitas atau benefit. Termasuk dalam kategori rumah dinas ini yaitu tunjangan kesehatan, bayar listrik, sopir pribadi, operasional harian, dan bantuan pemberian BBM.
“Dari jumlah uang tunai yang diterima, gaji dalam bentuk cash pejabat negara relatif rendah. Bahkan kalau fasilitas tadi dihitung dalam bentuk uang,” jelas Sri. (Republika online, 28/10/2009)
Inilah fakta..!!Bahwa idiologi kufur kapitalisme hanya mensejahterakn sekelompok org sj..Sisì lain berlaku zholim Dgn kebijakn UU yg syart dgn kpntingn asìng menjadìkan rakyat sbg tumbalnya..Sungguh tdk punya MALU..! Bukankah yg di buat “bancakan”itu uang rakyat?Saat ini rakyat terseok2 memenuhi kbutuhn hidup..dgn beban yg shrsny jd tnggung jwb negara..Pelayanan kesehatn,pendidikn,dll yg shrsny gratis.!!Wahai umat islam saatnya qt brstu padu bahu membahu bpjuang brsma HTI utk melanjutkn kehidupn islam demi tgaknya syariah&khilafah..Krn hanya itu solusi satu2nya ALLAHUAKBAR,!!!
masyaAllah…pandangan hidup dan sistem kapitalisme memang sistem yg tak bernaluri, tak punya hati. di saat rakyat banyak yg tertimpa bencana dan krisis di berbagai sisi, presiden, pembantu presiden-menteri-, dan dewan legislatif-dpr-, yg notabene berpartai sama dan minimal berideologi sama (kapitalism-sekulerism)rame2 bersuara “ayo naik gaji!!!”
padahal penguasa adalah pelayan umat, seharusnya pelayan lebih “susah” ketimbang tuannya. tapi untuk demokrasi, justru sebaliknya, pelayan lebih “makmur” daripada tuannya.
ini sangat bertentangan dengan janji-janji manis yang diucapkan.KIB II baru saja dilantik yang dipikirkan malah uang dulu kerjanya mana bung…? malah melanggengkan sistem neolib yang jelas-jelas merusak tatanan ekonomi rakyat. kapitalisme tidak akan pernah menyejahterakan ummat. hanya satu jawaban untuk kesejahteraan rakyat : syari’ah dan khilafah…!!!!!!
bu menteri dan pak menteri yang saya hormati, skali2 kalau kemana2 jangan pake mobil dinas. trus mampir ke kolong jembatan. biar tau masih banyaaaaak rakyat yang hidup nya sudah hampir sekarat. Ini kok malah minta kenikan gaji.gimana sech..ada2 aza
lho lho lho . . .
emang kerja mereka apa sih kok gajinya mengalahkan tugang galian ???
entah bagaimana nanti mereka mempertanggungjawabkan harta mereka di yaumil hisab…
makanya semua pada berebut jadi presiden…scara gajinya….gude…..bgt…
gtw apa kalo masih banyak yang kelaparan ……
demokrasi busuk….
weleh2…..
jadi kerjanya ga ikhlas ni ibu2 bapak2 menteri sekalian kalo ga naik gaji?
hiiiy…. kalian ni menyebalkan!
gemes aku jadinyaaaaa……
banyak pejabat negara yang berkerja tidak benar kenapa harus dinaikkan. banyak rakyat yang hidup digaris kemiskinan. berbagai alasan diguanakan untuk menaikkan gaji pegawai negeri sipil dan pejabat negara. ini tidak adil!
Bleh gaji PNS g d naikn. asl kn hrga brg kmbli k jaman suharto. gaji g naik hrga kbuthn hdup melambung tinggi.
Apa ya…. kerjaannya selama ini apa hanya mikirin apa yang harus dimakan….., kalo alasan kenaikan gaji agar tidak ada korupsi atau mengurangi korupsi berarti saat mencalonkan diri jadi Lembaga apakah tinggi atau tertinggi dibenaknya hanya ingin memikirkan dirinya sendiri bukan ingin menyejahterakan Rakyat….????!!!!!!!!.
Kami sebagai Rakyat jelata berpikir pajak yang kami bayarkan hanya untuk mengurusi kepentingan Orang Penggede aja, bukan untuk kepentingan rakyat. wahaiii penguasa pikirkanlah tanggung jawab anda diakhirat nanti.
pemerintah kan belum kerja maksimal….aneh kok gajine malah terun naik ya….
apa sih maksudnya
kalo biar pejabat tidak korupsi…
ya…semoga begitu…
biarpun gaji pejabat naik dua kali lipat kalo ndak ada syukurnya ya masih saja korupsi,padahal masih banyak rakyat yang kelaparan karena tinginya biaya hidup yang tidak seban ding dengan pendapatanya,tolong pemerintah lihat UMR apa uda sesuai jangan bisanya hanya gunakan aji Mumpung menjabat seenaknya saja naikin gajinya sendiri.
hanya janji tingal janji, Perhatikan rakyatmu yg miskin
Jika Sebuah kebohongan yang lahir akan melahirkan kebohongan secara terus-menerus. Kebohongan seperti ini akan melibatkan lebih banyak orang, dan kebohongan menjadi tindakan kolektif sebuah kelompok.
Gimana jika para penguasa dinegeri ini dimasukin acara TUKAR NASIB, sesekali PENGUASA ITU dikasih BERAS RSKIN untuk konsumsinya biar mereka TAU..APA SEBETULNYA YANG DIMAKAN RAKYAT ditengah NEGARA YANG KATANYA KAYA RAYA INI