JAKARTA–Mantan menteri agama Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan bahwa tugas penyelenggaraan haji merupakan tugas paling ringan bagi Departemen Agama. ”Tugas penyelenggaraan haji merupakan tugas paling ringan bagi Departemen Agama. Sayangnya kenapa tiap tahun penyelenggaraan haji selalu bermasalah,” tegas Maftuh dalam acara Pisah Kenal mantan Menteri agama dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di Gedung Baru Depag Jakarta, Rabu malam (28/10).
”Ini tidak lain karena tangan-tangan kotor. Sehingga tugas kita adalah membersihkan tangan-tangan kotor ini. Kalau sampai hari ini permasalahan haji masih belum beres juga, itu artinya tangan saya terlalu kecil bila dibanding tangan-tangan kotor pada penyelenggaraan haji tersebut. Tentunya nanti tugas membersihkan tangan-tangan kotor ini diteruskan oleh Pak Suryadharma Ali,” tegas Maftuh.
Ditambahkan Maftuh, penyelenggaraan haji dapat dikatakan sebagai tugas yang paling mudah karena tidak ada kendala dari segi pembiayaan dan pendanaan. ”Kalau urusan haji ini, uangnya numpuk. sampai bisa menghanyutkan iman seseorang. Sehingga terkesan penyelenggaraan haji ini sulitnya bukan main,” tegas Maftuh yang berbicara di depan pejabat eselon satu, dua dan tiga di lingkungan Depag.
Good governance jadi Prioritas
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya menegaskan akan melanjutkan apa-apa yang telah dilakukan oleh Maftuh Basyuni. Ia meminta agar seluruh jajaran Depag bisa bekerjasama dengan baik. ”Saya akan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Pak Maftuh. Saya harap kita semua dapat bekerjasama dengan baik. Tanpa itu, sulit tentunya meraih sukses,” tegas Menag. ”Perbaikan-perbaikan dan tata kelola pemerintahan yang baik harus diutamakan,” tambahnya.
Ditegaskan Suryadharma, jika Depag melakukan kesalahan, tentu cacian dan makian yang didapat dari masyarakat akan lebih hebat dibanding dengan departemen lain yang melakukan kesalahan yang sama.
”Kalau saja dalam lima tahun ke depan nanti apa yang kita lakukan sama dengan apa yang dilakukan dalam kepemimpinan pak maftuh, itu berarti sebuah kemunduran. Apalagi kalau kurang dari itu. Karena itu saya minta jajaran aparatur Depag bisa lebih baik,” papar Suryadharma. ”Saya yakin bahwa kita semua tahu betul apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan,” tambah Menag. (Republika online, 29/10/2009)
aduh pak menteri, koq buka kartunya setelah acara serah terima tugas, apalah artinya statement ketika tidak menjadi pemegang kendali lagi. Harusnya waktu masih diamanahi menggawangi departemen ini, langsung bertindak tegas dan tepat tanpa pandang bulu pak, isitlah “Tangan Kotor” itu udah lagu lama pak, dan saya benar benar ga habis pikir kenapa ya departemen agama ini kan di isi oleh orang orang yg memahami agama dengan baik tp koq perilakunya parah ya?
Dan semoga saja khilafah segera tegak sehingga para mafia berdasi itu bisa merasakan adilnya hukum islam yang bersumber dari Allah SWT, bukan hukum buatan DPR yang penuh cacat.
sudah banyak orang yang dikatakan baik, bertakwa. tapi terkena getahnya sistem liberal yang mengaturnya..