Seorang pejabat senior AS di Afghanistan Matthew Hoh mengundurkan diri karena meragukan keterlibatan Amerika dalam perang di negara Asia itu.
Demikian laporan harian Washington Post sepetri dikutip BBC, Rabu (28/10). Menurut koran itu, Matthew Hoh adalah pejabat senior pertama yang mengambil langkah itu.
Dalam surat pengunduran dirinya, Matthew Hoh mengatakan dia tidak lagi mengerti dan kehilangan kepercayaan atas tujuan keberadaan Amerika di Afghanistan.
Matthew Hoh adalah orang yang dibutuhkan oleh pemerintah Afghanistan untuk bekerja dalam misi di Afghanistan – campuran antara sipil dan militer. Dia seorang perwira muda marinir yang pernah di tempatkan di Irak yang kemudian menjadi pegawai politik di Departemen Luar Negeri AS. Dia kemudian ditugaskan sebagai pejabat sipil senior Amerika di Propinsi Zabul Afghanistan.
Washington Post menerbitkan surat pengunduran dirinya. Dalam surat itu dia menyatakan ragu atas strategi yang diterapkan dan sedang direncanakan untuk Afghanistan. Satu hal yang paling inti dari suratnya itu adalah dia mempertanyakan tujuan keberadaan pasukan Amerika di Afghanistan. Dia mengatakan tidak percaya dan tidak lagi mengerti tujuan strategis kehadiran Amerika di negara itu. Menurutnya, kehadiran AS di Afghanistan justru menyuburkan aksi perlawanan.
Menurut Washington Post, pengunduran dirinya ini menyebabkan kekhawatiran sehingga para pejabat AS berusaha merayunya untuk mengubah pendiriannya. Bahkan utusan Amerika untuk Afghanistan dan Pakistan, Richard Holbrooke, menawarkan pekerjaan baru padanya asal bersedia tetap di Afghanistan. (mediaindonesia.com, 28/10/2009)