Presiden Amerika Serikat Barack Obama tengah mempertimbangkan menurunkan skala perang di Afganistan. Seiring dengan itu, Obama menerima 18 jenazah tentara AS yang tewas di Afganistan pada pekan ini, Kamis (29/10) di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Delaware.
Meskipun belum ada keputusan soal penambahan pasukan, dua pejabat senior Gedung Putih mengatakan, pasukan tambahan akan lebih sedikit daripada permintaan komandan pasukan AS di Afganistan, Jenderal Stanley McChrystal.
Kepada kantor berita Associated Press, Kamis, kedua pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, Jenderal McChrystal akan mendapat kurang dari 40.000 tentara tambahan seperti yang dimintanya.
Perluasan skala perang tidak akan disukai anggota Kongres dari Partai Demokrat. Sementara penurunan skala perang akan menuai kritik dari Partai Republik karena memperburuk situasi di Afganistan. ”Kami melihat situasi terus memburuk saat pengambilan keputusan molor,” ujar Senator John McCain dari Partai Republik.
Senator Russ Feingold dari Partai Demokrat, mewakili para penentang perang, mengatakan ingin melihat keberhasilan di Afganistan tetapi tanpa kerugian besar.
Gedung Putih berencana mengumumkan soal tambahan pasukan setelah pemilu presiden Afganistan putaran kedua pada 7 November dan sebelum Obama memulai lawatan luar negeri pada 11 November.
Bulan ini merupakan bulan terburuk bagi tentara AS di Afganistan selama delapan tahun perang di Afganistan dengan 53 tentara tewas. Setidaknya 900 tentara AS tewas sejak perang diluncurkan pada tahun 2001.
Publik AS semakin khawatir dengan kelangsungan perang. Jajak pendapat oleh Wall Street Journal/NBC pada pekan ini menunjukkan 47 persen responden mendukung penambahan pasukan di Afganistan. (Kompas.com, 30/10/2009)
Secara ratio Amerika sudah kalah perang dengan kematian tentara sebanyak itu.Ya Allah bukalah mata hati mereka!!!. Allahu akbar!!!.Segerakanlah berdirinya Khilafah yaa Alah!!!.