Menghentikan kekejian Israel hanya dengan jihad, bukan dengan diplomasi, demonstrasi, dan perundingan. Demikian pernyataan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto dalam orasinya pada aksi HTI menentang serangan Zionis Isreal ke Masjid Al Aqsa, Ahad (8/11). Aksi ini berlangsung di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat.
Ismail mengatakan, Israel seringkali melanggar perundingan-perundingan yang telah disepakati. Jalur diplomasi yang kerapkali dilakukan berbagai pihak untuk memecah kebuntuan konflik Israel-Palestina, namun, lagi-lagi Israel bersikap jumawa tetap menyerang Palestina dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
“Jihad adalah satu-satunya bahasa yang bisa dipahami Israel,” jelas Ismail di hadapan ribuan peserta aksi.
Untuk menghentikan kekejian Israel yang terjadi berulang-ulang (terakhir 25 Oktober 2009), HTI dalam pernyataan sikap yang dibacakan Ismail meminta pemerintah Indonesia agar mengirim TNI ke Palestina.
“Kami minta Indonesia segera kirim mujahid yang terlatih, dalam hal ini TNI untuk melawan tentara Israel dan menjaga Al Aqsa,” tegasnya yang disambut pekikan takbir.
Masjid Al Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam, tempat terjadinya peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW yang mesti dijaga kesuciannya oleh seluruh umat Islam di dunia.
Namun Ismail menyayangkan sikap pasif yang ditunjukan negara-negara Islam, meski Al Aqsa saat ini tengah dikepung tentara Israel.
“Tidak ada kepedulian yang ditunjukan pemimpin dunia Islam,“ kata Ismail. (www.hidayatullah.com)
Untuk apa kalian naik haji kalau tidak untuk membela al aqsa.Tidakkah darah anda mendidih.Anda di pemerintahan harus berani membuktikan pembelaan anda terhadap kasus yang diderita kaum muslimin saat ini. Manfaatkan kekuatan anda.Allahu Akbar!.Yaa Alah… segerakanlah berdirinya Khilafah!!!. Allahu Akabar!!!.