Sejumlah besar rakyat Inggris percaya bahwa intervensi militer Inggris di Afghanistan telah menempatkan negara mereka dalam risiko yang lebih tinggi akan ancaman serangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh GfK NOP, yang hasilnya dipublikasikan pada Rabu, menunjukkan bahwa hampir setengah dari rakyat Inggris percaya bahwa kehadiran militer mereka di Afghanistan, pada kenyataannya, menyebabkan kemerosotan situasi keamanan di Inggris.
Hanya 21% saja dari mereka yang disurvei yang mendukung kebijakan Inggris bahwa perang di Afghanistan telah membuat Inggris berada dalam situasi yang lebih aman. Sementara 46% memiliki pendapat yang berlawanan. Berdasarkan pandangan seribu rakyat Inggris yang berpartisipasi dalam survei menunjukkan penurunan tajam dukungan terhadap perang di Afghanistan di kalangan rakyat Inggris, di mana hal itu berjalan seiring dengan terus bertambahnya jumlah tentara Inggris yang tewas di Afghanistan. (kantor berita HT, 15/11/2009)
Hasil Survei Bertentangan Dengan Klaim Pemerintah Inggris Yang Menyatakan Bahwa Perang Afghanistan Membuat Inggris Lebih Aman
Sejumlah besar rakyat Inggris percaya bahwa intervensi militer Inggris di Afghanistan telah menempatkan negara mereka dalam risiko yang lebih tinggi akan ancaman serangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh GfK NOP, yang hasilnya dipublikasikan pada Rabu, menunjukkan bahwa hampir setengah dari rakyat Inggris percaya bahwa kehadiran militer mereka di Afghanistan, pada kenyataannya, menyebabkan kemerosotan situasi keamanan di Inggris.
Hanya 21% saja dari mereka yang disurvei yang mendukung kebijakan Inggris bahwa perang di Afghanistan telah membuat Inggris berada dalam situasi yang lebih aman. Sementara 46% memiliki pendapat yang berlawanan. Berdasarkan pandangan seribu rakyat Inggris yang berpartisipasi dalam survei menunjukkan penurunan tajam dukungan terhadap perang di Afghanistan di kalangan rakyat Inggris, di mana hal itu berjalan seiring dengan terus bertambahnya jumlah tentara Inggris yang tewas di Afghanistan. (kantor berita HT, 15/11/2009)