Ekstremis Hindu Otak Penghancuran Masjid Babri

KAIRO-Kaum nasionalis Hindu yang merupakan kunci pemerintahan dan para tokoh oposisi pemerintah mengatur penghancuran masjid Babri yang bersejarah pada tahun 1992 menurut sebuah investigasi yang berlangsung selama 17 tahun di India. Mantan Perdana Menteri Atal Bihari Vajpayee menjadi bagian dari “perencanaan cermat” penghancuran masjid yang dibangun pada abad ke-16 tersebut menurut bocoran dari investigasi yang diterbitkan oleh harian Indian Express pada hari Ahad, 23 November lalu.

Selain Vajpayee, beberapa tersangka yang juga terlibat dalam rencana penghancuran masjid tersebut adalah L.K. Advani yang saat ini menjadi pemimpin garis keras Bharatiya Janata Party (BJP) dan Mantan Presiden BJP Murli Manohar Joshi.

Advani berkelana di India pada tahun 1990 mencari dukungan kampanye untuk membangun sebuah kuil di lokasi masjid Babri di kota Ayodhya di bagian utara negara bagian Uttar Pradesh. Lalu gerombolan militan Hindu tersebut menghancurkan masjid Babri pada tahun 1992. Mereka mengklaim bahwa tempat berdirinya masjid tersebut merupakan tempat kelahiran dewa-raja mereka Rama.

Pembongkaran masjid Babri tersebut memicu kekerasan antara umat Hindu dengan umat Muslim yang terburuk. Hampir 2.000 lebih orang yang sebagian besar umat Islam meninggal akibat kekerasan tersebut.

Kemudian, Komisi Liberhan didirikan 10 hari setelah pembongkaran masjid Babri. Setelah melakukan investigasi selama 17 tahun dan 48 ekstensi, mereka menyerahkan laporan hasil investigasi tersebut pada 30 Juni tahun ini.

Laporan mengindikasikan seluruh petinggi dari gerakan nasionalis Hindu ekstremis seperti Sangh Parivar, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), World Hindu Council (VHP), dan kelompok ekstremis Hindu yang disebut Tentara Shiv (Shiv Sena) ikut terlibat dalam rencana pembongkaran masjid Babri. Laporan tersebut juga menyatakan, gubernur negara bagian tidak melakukan banyak hal untuk menghentikan para ekstremis Hindu dalam menghancurkan masjid tersebut.

Bukti-bukti yang didapatkan dari penyelidikan selama 17 tahun yang akan segera diterbitkan menjadi bantahan terhadap klaim pemerintah bahwa pembongkaran masjid bersejarah tersebut merupakan kejadian spontan dan tidak terencana. Dari investigasi tersebut disimpulkan bahwa peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan pembongkaran masjid Babri direncanakan dengan hati-hati, teratur dan cermat.

Komisi Liberhan mencermati pengiriman dana ke Faizabad dan Ayodhya dilakukan tepat sebelum kaum Hindu ekstremis melakukan mobilisasi menuju masjid Babri. Mereka juga menyoroti modus serangan terhadap masjid Babri serta adanya ketersediaan instrumen dan material dengan mudah seperti sudah direncanakan. Laporan tersebut juga menyatakan, adanya penghancuran simbol-simbol dan kotak kas dari bawah kubah-kubah dan akhirnya dilakukan pembangunan kuil. Hal itu jelas menunjukkan bahwa penghancuran masjid dilakukan dengan persiapan dan perencanaan.

Kemarahan terjadi di parlemen pada hari Senin setelah munculnya tuduhan penghancuran masjid Babri secara terencana di media lokal. Advani, tersangka utama menuduh Partai Kongres yang berkuasa sengaja membocorkan kesimpulan penyelidikan. Juru Bicara Partai Kongres Abhishek Manu Singhvi menuduh pemimpin BJP bertepuk tangan dengan gembira saat mereka menyaksikan para perusuh Hindu meruntuhkan masjid dan kemudian meneteskan air mata buaya seolah-olah menandakan kesedihan. (Republika online, 24/11/2009)

One comment

  1. tungguhlah Khilafah sebentar lag akan tegak…
    wahai kaum kuffar ……….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*