Akibat Banjir di Saudi, 48 Orang Tewas

Saudi dikenal negara padang pasir. Namun akibat hujan, lebih 48 orang tewas, jalanan putus dan beberapa rumah roboh.

Direktorat Jendral Pertahanan Sipil wilayah Mekah mengumumkan bahwa 48 orang tewas pasca terjadinya banjir bandang, yang terjadi pada Rabu sore di Jeddah, Makah dan Rabigh. Selain puluhan wafat, 900 telah dievakuasi akibat banjir.

Di Jeddah, hujan yang mengguyur sejak Rabu pagi itu telah menyebabkan beberapa rumah roboh, dan beberapa ruas jalan terputus serta beberapa mobil pun ikut hanyut. Di wilayah itu, korban luka maupun meninggal mencapai 44 orang.

Sedangkan di Mekah, air bah juga memutus beberapa ruas jalan dan instalasi listrik serta beberapa rumah roboh. 2 orang meninggal karena peristiwa ini. Sedangkan di di propinsi Rabigh 2 orang juga meninggal.

Pemerintah juga manganjurkan kapada semua warga agar tidak banyak melakukan aktivitas di rumah selama banjir ini belum reda.

Jamaah rawan

Pasca hujan deras mengguyur Kawasan Kota Mekah Al-Mukaramah, termasuk Arafah dan Mina, Arab Saudi, jamaah rawan terserang berbagai penyakit. Insya Allah, sekitar 3 jutaan jamaah dari berbagai negara sudah bertolak menuju Padang Araf untuk menunaikan ibadah wukuf pada hari ini Kamis (26/11).

Karena jarang turun hujan, Arab Saudi, termasuk Kota Mekah, tidak memiliki sistem drainase yang bagus, curahan hujan telah menggenangi sejumlah badan jalan dan permukiman warga setempat. Selain itu, arus lalulintas menuju Arafah, otomatis tersendat akibat luapan air di badan jalan.

Akibat hujan tersebut ruas jalan dan gang di perkemahan, baik di Mina maupun di Arafah tampak becek. Karpet yang digelar untuk tidur pun basah di bagian tepi yang dekat dengan jatuhnya air. Bahkan banyak tenda yang memerlukan perbaikan.

Akibat hujan ini, suhu udara drop dari biasanya sekitar 32 derajat Celsius menjadi sekitar 20 derajat Celsius. Di malam hari, suhu itu bisa terus menurun hingga 18 derajat Celsius.

Dr. Ramon Andreas, dokter penghubung kesehatan pada Daerah Kerja Mekah, mengemukakan hujan yang turun berpotensi meningkatkan jumlah kesakitan pada jemaah saat melakukan ibadah di ruang terbuka (out door). (hidayatullah.com, 26/11/2009)

2 comments

  1. yehya a. hilkel

    innalilahi wa inna ilaihi raji’un
    ketika negeri itu tidak lagi itu tidak lagi berkah
    ketika tanah itu tak lagi ramah
    saat penguasanya tah lagi rahmah
    umara dan ulama tanpa karamah

    hadirlah bencana
    Penguasa Alam murka….
    kezaliman manuasia meraja
    masihkah berwala….

    tinggalkan mereka
    segala biang bencana
    raih magfirah
    berjuanglah

    ayuhalsyabab
    syariah
    khilafah
    ini saja sebagai musabab

    ALLAHU AKBAR>>>>>

  2. Semoga jamaah haji dimudahkan dalam melaksanakan rukun-rukun haji dan kembali ke tanah air bisa menjadi motor perbaikan menuju tegaknya hukum Allah di setiap negeri mereka berasal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*