Rakyat Swiss, lewat referendum hari Minggu, memilih untuk melarang pembangunan menara-menara azan. Lebih dari 57 persen rakyat mendukung larangan itu. Usulan larang itu juga didukung oleh propinsi-propinsi utama, atau kanton istilahnya di Swiss, dan karena itu resmi menjadi undang undang. Pemerintah mengatakan pihaknya menerima hasil itu, walaupun pemerintah menolak larangan yang diajukan oleh Partai Rakyat Swiss yang berhaluan kanan.
Sekitar 4,5 persen penduduk Swiss diperkirakan beragama Islam, kebanyakan dari mereka adalah pengungsi dari bekas Yugoslavia. Walaupun ada seratusan mesjid dan ruang mushola di Swiss, hanya empat mesjid yang punya menara mesjid.
Larangan pembangunan menara mesjdi di Swiss kembali menunjukkan sikap hipokrit para pendukung nilai-nilai liberal. Di satu sisi mereka bicara tentang kebebasan beragama,bahkan sering menyerang Islam sebagai agama yang tidak toleran, tapi disisi lain mereka melarang umat Islam membangun menara masjid.
Sebelumnya , Swiss sering dianggap sebagai yang sangat contoh negara yang beradab, toleran dan pengusung utama demokrasi liberal. Namun, sekarang bergabung dengan terang-terangan dengan gelombang sentimen anti-Islam yang semakin menyebar ke seluruh Eropa. Perancis melarang hijab (jilbab), Perdana Menteri Italia Berlusconi menuduh Islam adalah peradaban yang rendah , menteri Inggris Jack Straw menyerang niqab, dan seterusnya.
Dan ini menjadi lebih ironis , ketika pasukan Barat mempertahankan penjajahan mereka di Afghanistan dan Irak dengan alasan menyebarkan kebebesan, teloransi, dan demokrasi. Seruan-seruan itu disamping digunakan sebagai alat penjajahan , semakin terdengar hampa ketika penyebaran intoleransi , kebencian dan xenophobia semakin meluas di seluruh Eropa, yang mengarah ancaman terhadap muslim dan menjadikan mereka menjadi warga negara kelas dua. Demokrasi liberal Eropa tampaknya semakin sulit untuk menerima ‘orang lain’.
Apa yang terjadi di Barat sekarang bukanlah sekedar pelarangan menara atau jilbab, tapi sebuah bentuk nyata dari pertarungan peradaban (clash of civilitation). Hal ini tampak nyata dari alasan-alasan yang dikemukan oleh pihak-pihak yang menolak menara masjid. Yang mereka tolak adalah ajaran Islam yang memang merupakan sebuah ideologi dengan sistem hukum yang didasarkan pada aqidah Islam.
Partai Rakyat Swiss dan kelompok-kelompok Kristen di Swiss mengatakan, pembangunan menara mesjid merupakan tanda pertama Islamisasi Swiss. Pendukung pelarangan menara itu menyebut pembangunan menara akan mencerminkan pertumbuhan sebuah ideologi dan sistem hukum yang tidak sejalan dengan demokrasi Swiss.
Meskipun , tidak ada sejarah ekstrimis Islam di negara itu tetapi mereka yang mendukung pelarangan pembangunan menara mesjid menyebut bangunan itu tidak akan sekadar menjadi simbol bangunan keagamaan. Menurut mereka memperbolehkan pembangunan menara akan merupakan pertanda bahwa hukum Islam telah diterima di Swiss.
Anggota parlemen Oskar Freysinger menolak tuduhan diskriminasi. ”Saya menghormati ummat Islam, Muslim, sebagai manusia, tidak masalah sama sekali. Namun saya punya persoalan dengan Islam, hukum Islam, dengan aspek politik dan hukum dari agama ini,” katanya. Pernyataan anggota Parlemen ini sama saja dengan menyatakan, anda boleh beragama Islam , tapi jangan adopsi ideology dan hukum Islam. Alasan yang menggelikan, karena bagaimanapun Islam tidak bisa dilepaskan dari aspek ideology, hukum Islam dan politik.
Karena itu Muslim di Barat harus dengan jelas memahami maksud di balik larangan tersebut adalah untuk menciptakan iklim ketakutan dan kebencian . Sehingga mereka berharap ini akan menjaukan umat Islam dari ajaran Islam, karena khawatir dituding ekstrimis dan kemudian diisolasi . Suatu bentuk pemaksaan asimilasi yang memang sedang gencar dilakukan di Barat . Bagaimanapun umat Islam haruslah tetap memegang teguh luhur ajaran Islam dan mengamalkannya meskipun berhadap dengan berbagai ujian.
Tidak perlu khawatir, Islam tidak akan bisa dibendung oleh siapapun apalagi dengan cara-cara kotor. Siapapun yang bersentuhan dengan pemikiran dan prilaku umat Islam yang berdasarkan syariah Islam akan merasakan keindahan , ketenangan dan kedamaian hati. Sementara peradaban Kapitalisme Barat telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang dahsyat. Inilah yang akan membuat Islam akan tetap diterima oleh masyarakat Eropa yang memiliki akal yang jernih dan fitrah kemanusiaan yang tulus. (Farid Wadjdi)
Eropa dan Barat sudah melihat kekuatan Islam akan muncul….
saudara2 sekalian…, antum sekarang sedang menyaksikan didepan mata… kekalahan para pemimpin dan intelektual kufur untuk menghalang-halangi tegaknya islam dan khilafah…
sehingga mereka tidak melakukan apapun kecuali hanya tindakan yang bodoh..
lihat apa yang mereka perbuat di iraq, palestina, afganistan dan pakistan…
lihat juga apa yang mereka lakukan kepada aktivis pejuang khilafah di uzbek dan negeri2 islam
pelarangan mereka terhadap parpol pejuang syari’ah dan khilfah..
kita lihat dinegeri kita isu teroris yang di hubungkan dengan penegakan syari’ah dan khilafah…
kalau khilafah itu mimpi kenapa mereka menghalang2i…kenapa mereka tidak membiarkan kita bermimpi…
sesungguhnya semakin mereka menghalang-halanginya mereka akan semakin yakin kalu khilafah semakin dekat…
saya yakin mereka akan selalu melalui malam2nya dengan nightmare dan mimpi buruk akan tegaknya khilafah besok pagi…
cukuplah peringatan Alloh swt;
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya)–dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
QS. al-Baqarah (2) : 24
ini adlah tanda ktakutan yang smakin nampak pada dunia barat karena idelogi islam telah mulai menancap di sana,ini seharus nya menjadi penyemangat bgi kita untuk trus memperjuangkan ideologi islam, eksistensi islam tk akan terbendung oleh hanya karena pelarangan pendirian menara masjid justru sebalinya karena ini telah menjadi rencana ALLAH
Pendapat awam saya sebaiknya di negeri ini sendiri harus sama seperti di swiss. peran yg lebih besar di negeri ini adalah islam maka buatlah aturan politik dan UUD sesuai syariah islam.Kita anbil ilmu mereka dan kita pakai ilmu mereka agar menjadi bumerang untuk mereka juga.
Bukan sekedar harus menarik uangnya saja dibank swiss, kaum muslimin harus memutuskan hubungan deplomatik dengan swiss dan sekali lg bukti bahwa demokrasi dan ham itu hanya untuk umat islam saja , maka tinggalkanlah…..
inilah bukti ketakutannya masy.non muslim thd perkembangan,keberadaan & kekuatan ISLAM
asw..
minta izin artikelnya saya ambil bwt referensi..
now I’m doing my paper about Fundamental Rights in Europe
case study: “Minarets ban in Switzerland and Hijab in France”
Syukron yaa.. ^_^
wass