Kelompok Perempuan Dukung Penambahan Tentara AS di Afghanistan

WASHINGTON–Perempuan pegiat hak asasi, Selasa (1/12), mendukung penambahan tentara AS di Afghanistan sambil memperingatkan prestasi yang diperoleh dengan susah-payah dalam bidang hak asasi perempuan akan musnah tanpa komitmen jangka panjang guna membangun negeri itu.

“Kalau AS pergi, perempuan akan kembali memakai ‘burka’,” kata Esther Hyneman, anggota Perempuan bagi Perempuan Afghanistan (WAW), kelompok hak asasi yang membela perempuan Afghanistan di Amerika Serikat dan Afghanistan.

Komentar WAW dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum pengumuman Presiden AS Barack Obama mengenai Afghanistan yang telah lama ditunggu. Selama pengumuman tersebut ia dijadwalkan mengumumkan penambahan 30.000 prajurit dalam waktu enam bulan bagi negara yang dicabik perang itu dan pengurangan tentara AS direncanakan dimulai paling lambat Juli 2011.

Meskipun penambahan tentara akan membantu mewujudkan keamanan yang sangat diperlukan ke Afghanistan, “landasan yang dapat menjadi dasar segala sesuatu dapat dibangun”, Amerika Serikat harus mewujudkan janjinya kepada perempuan Afghanistan, kata Masuda Sultan, perempuan kelahiran Afghanistan yang memangku jabatan di dewan WAW.

“Ketika kehancuran Taliban terjadi, kami mengatakan, ‘Pergi sekolah, bekerjalah.’ Perempuan Afghanistan menghadapi resiko kehilangan nyawa, mereka memang mengalaminya,” kata Masuda, yang telah pindah ke Afghanistan dan bekerja sebagai penasehat di Kementerian Keuangan selain melakukan tugas di WAW.

“Kami memiliki kewajiban moral untuk terus mengikuti perkembangan perempuan Afghanistan, yang selama delapan tahun belakangan menghadapi resiko,” kata Masuda kepada wartawan.

Perempuan Afghanistan telah membuat kemajuan dalam bidang hak asasi sejak serbuan pimpinan AS pada 2001 menggulingkan Taliban, tapi semua prestasi tersebut akan pupus “jika pasukan AS dan negara lain tak mempertahankan kehadiran di Afghanistan serta tingkat keamanan”, kata Sunita Viswanath dari WAW.

“Amerika harus membuat komitmen jangka panjang bagi Afghanistan. Semua negara tak dapat pulih dalam waktu satu malam dari 30 tahun pertempuran, kekacauan, penghancuran dan penaklukan.”

Obama dijadwalkan menyampaikan pidatonya, yang ditayangkan televisi, mengenai Afghanistan kepada sekelompok kader di tempat simbolis Akademi Militer AS di West Point, New York, Selasa, pukul 20.00 waktu setempat (Rabu 08.00 WIB). (Republika online, 2/12/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*