JAKARTA–Pesimisme terhadap keberhasilan hak angket untuk mengungkap megaskandal Bank Century, terus menguat. Pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan, terpilihnya Idrus Marham sebagai ketua Pansus Century merupakan upaya mengempesi kekuatan hak angket tersebut.
“Sebelumnya mereka menggembosi hak angket dengan tidak semua inisiator hak angket yang tergabung dalam tim sembilan masuk ke dalam kepanitiaan hak angket itu, bahkan tidak menduduki posisi strategis di dalamnya,” ujarnya, Sabtu (5/12). Hal ini menurut Ray, menunjukkan hak angket perlahan sudah disusupi oleh penumpang gelap, salah satunya Idrus Marham.
Ray menyatakan, Idrus datang tiba-tiba di tengah perguliran hak angket. “Dari awal tak terdengar kiprah Idrus dalam masalah hak angket ini,” ujarnya. Bahkan pada penyampaian visi dan misinya setelah terpilih sebagai ketua, Idrus tak banyak bicara dan memberikan kepastian. Hal ini menurut Ray sangat disayangkan. Dia memprediksi, proses hak angket ini tidak akan berjalan maksimal.
Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menyatakan, sejak ketua Idrus terpilih sebagai ketua Pansus Century, kepercayaan masyarakat dan media turun drastis. “Padahal sebelumnya, ketika Tim 9 memperkenalkan diri, sejumlah kalangan merasa optimis, hak angket tersebut dapat berujung baik,” tuturnya. Mereka berharap tokoh-tokoh di Tim 9 akan menjadi ujung tombak pansus tersebut.
Sementara pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Fachry Ali juga meminta masyarakat dan media tidak berprasangka buruk dulu terhadap proses hak angket ini. “Biarkan dulu proses ini berjalan dan kita lihat arahnya ke mana,” tuturnya. Bila terjadi penyimpangan di tengah jalan ataupun hasil akhirnya tidak sesuai harapan, maka masyarakat dapat mengajukan keberatan dan mengintervensi hak angket tersebut. (Republika online, 5/12/2009)
Itulah keadaan saat ini, umat Islam dihadapkan dengan berbagai fenomena yang bermuara kepada kebimbangan dan kebingungan. Itu karena, Islam sudah tidak dijadikan lagi sebagai rujukan, acuan dan tolok ukur dari sikap-sikap mereka.Sudah saatnya umat kembali mendalami ajaran-ajaran Islam, mengambil tuntunannya yang mulia, merekatkan kembali aqidah kita, memperbaiki dan merubah sistem yang bertentangan dengan sistem hukum Islam, serta bersama-sama menghadapi rezim kapitalis serta peradaban kufur sebagai musuh kaum Muslim. Betul tidak?
Bagaimanapun adanya upaya tetap masih mencerminkan bentuk manipulasi publik (lips opini),intinya semuanya itu adalah basa basi semata serta tidak ada tindakan riil jangka panjang. Itu merupakan ciri khas bagi para pengusung ideologi sekuler-kapitalis dan sosialis-komunis. Hanya ideologi yang tuluslah yang dapat menyelesaikan semua permasalahan negara ini. Ide yang tulus hanya ada pada sistem KHILAFAH. Wahai rakyat Indonesia, mari dengungkan lebih keras lagi mengenai SYARIAH ISLAM & KHILAFAH, ALLOHUAKBAR…