HTI Press. Sedikitnya 300 pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta pada hari Minggu (6/12) melakukan aksi turun jalan. Aksi ini dipelopori oleh Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Kampus DIY longmarch dari UIN Sunan Kalijaga menuju bunderan UGM.
Dalam aksi ini, peserta menuntut agar Skandal Bank Century dijadikan pelajaran oleh seluruh elemen masyarakat. “Skandal Bank Century adalah bukti rapuhnya sistem perbankan ribawi khususnya dan kapitalisme pada umumnya” kata Dhuha Ghufron, koordinator HTI Chapter Kampus DIY, “dalam Skandal Century ini terdapat state crime dan state corruption” lanjutnya.
State Crime atau kejahatan negara terjadi karena pengucuran dana talangan (bail out) untuk Bank Century sebesar 6,7 trilyun dilakukan oleh pejabat negara dengan mekanisme yang sangat tidak wajar hanya demi keuntungan segelintir orang termasuk kepentingan politik tertentu. Bank Century dijadikan pintu masuk untuk merampok uang negara, inilah state corruption ketika korupsi besar-besaran justru dilakukan sendiri oleh (pejabat) negara.
Menurut Dhuha, mekanisme bail-out untuk Bank Century ini sesuai dengan arahan IMF, yaitu agar modal swasta yang bermasalah dibebankan kepada negara dalam hal ini rakyat yang membayar pajak. Karena itu, seharusnya Skandal Bank Century ini bisa menjadi bukti, bahwa sistem sekuler dan rezim korup yang tengah berkuasa memang tidak bisa dipercaya, sebagai gantinya harus tegak sistem Islam dengan penguasa yang amanah, sehingga Indonesia benar-benar bersih dari rezim dan sistem korup. Itulah sistem Islam yang kaffah yaitu diangkatnya seorang Khalifah.