HTI Press. Ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Soloraya pada hari Ahad (06/12) menggelar Masiroh (aksi damai) menuntut penuntasan kasus skandal Bank Century. Aksi yang bertajuk “Century Gate: bersihkan Indonesia dari sistem dan rezim yang korup” ini dilakukan dengan Longmarch, dimulai dari masjid Kota barat menuju Bundaran Gladak Solo. Massa mulai bergerak pada pukul 09.00 WIB.
Aksi yang berjalan sangat tertib itu juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Tampak para peserta aksi begitu bersemangat meneriakkan takbir dan yel-yel pengecaman terhadap skandal Bank Century serta menuntut penerapan syariah Islam dalam bingkai negara khilafah untuk menyelesaikan segala permasalahan bangsa.
Sesampainya di Bundaran Gladak, aksi kemudian dilanjutkan dengan acara orasi di tempat. Rizal Nur Andi, perwakilan dari HTI Chapter Kampus mengawalinya dengan menyampaikan fakta-fakta terkait kasus Bank Century. Dalam orasinya Rizal memaparkan ketidak wajaran aliran dana talangan (Bail-out ) sebesar 6,7 triliun rupiah itu dan mempertanyakan kemana saja larinya misteri aliran dana ini. Ia juga menyinggung beberapa bocoran dari audit investigatif BPK yang menyatakan tidak bisa dipertanggung jawabkannya uang sebanyak 3,7 Triliun dari Bailout 6,7 triliun tersebut.
Orasi berikutnya di sampaikan oleh Ust.Ahmad Faiz pengurus DPD HTI Soloraya. Ia mengatakan “dengan terkuaknya skandal Bank Century ini menunjukan kepada kita, bahwa Indonesia masih banyak mafia-mafia hukum, mafia-mafia perbankan, koglomerat-konglomerat hitam dan rezim hitam. Maka, jika Indonesia ingin terbebas dari kemunkaran yang bersifat sistemik, serta hidup makmur, tiada jalan lain kecuali dengan cara kembali ke jalan yang benar, yakni meninggalkan sistem kufur kapitalisme kemudian diganti dengan syariah Islam.” Ujarnya mantap.
Giliran selanjutnya adalah pembacaan pers realese yang disampaikan oleh Ust.Sholahudin SE.Msi selaku Humas HTI Soloraya. Dalam pernyataan sikapnya, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan bahwa pengucuran dana talangan berjumlah besar kepada Bank Century yang dilakukan melalui mekanisme tidak wajar ini jelas merupakan kejahatan negara.
HTI juga menegaskan bahwa pemberian Bail-out adalah resep standard ala Wasington konsensus, yang sebenarnya hanya menyengsarakan rakyat dikarenakan pada akhirnya pembiayaannya di bebankan kepada rakyat melalui pembayaran pajak. Menjadi bukti betapa rapuhnya sistem perbankan yang berbasis ribawi serta bobrok sistem kapitalisme yang diterapkan. Sekaligus menunjukan bahwa sistem sekuler dan rezim korup memang tidak bisa dipercaya. Sebagai gantinya HTI menyerukan harus ditegakkanya sistem Islam dengan penguasa yang amanah, karena hanya dengan itulah Indonesia akan benar-benar bersih dari rezim yang korup. Itulah sistem Islam oleh seorang khalifah.“Allahu Akbar!” teriak ust. Sholahudin yang kemudian diikuti pekikkan takbir oleh peserta aksi.
Sesaat sebelum berkumandang Adzan Dhuhur, akhirnya acara berakhir setelah pembacaan doa yang dipimpin oleh Ust. Ahmad Syahid. Aksi damai oleh HTI ini juga digelar serentak di berbagai daerah di seluruh Indonesia. [Sekretariat Humas HTI Soloraya]