Para pejabat tinggi Amerika Serikat dan Pakistan mengatakan bahwa pemerintah Presiden AS, Barack Obama meningkatkan tekanan terhadap Pakistan agar menintensifkan operasinya terhadap gerakan Taliban di dalam perbatasan.
Surat kabar The New York Times, edisi hari Selasa (8/12) mengatakan bahwa pemerintah Obama telah memperingatkan bahwa jika Pakistan tidak bertindak lebih kasar, maka Amerika Serikat akan menggunakan lebih banyak kekuatannya di perbatasan untuk mencegah serangan Taliban pada pasukan AS di Afghanistan.
The New York Times mengungkapkan bahwa surat tersebut disampaikan kepada pihak Pakistan pada saat rapat bersama Jenderal James Jones, penasehat keamanan Presiden Obama, dan John Brennan, penasihat Gedung Putih terkait masalah pemberantasan terorisme. Hadir dalam pertemuan itu para pemimpin senior di militer Pakistan dan badan-badan intelijen Pakistan.
Pejabat Amerika mengatakan bahwa surat itu tidak berarti sebuah ancaman, namun tujuannya adalah mendesak tentara Pakistan enggan untuk mengejar militan Taliban di Pakistan yang mengarahkan serangan mereka kepada pasukan internasional di Afghanistan.
Sementara itu, Pakistan melihat pesan itu sebagai sebuah peringatan bahwa jika pasukan Pakistan tidak bersikap keras terhadap Taliban, maka Amerika Serikat siap untuk mengambil langkah sepihak untuk memperluas serangan melalui pesawat pengintai di luar daerah-daerah kesukuan, dan jika perlu, AS akan melanjutkan serangan pasukan operasi khusus (komando) dalam negara untuk melawan para pemimpin Al-Qaeda dan Taliban.
Seorang pejabat tinggi di pemerintah Amerika menolak memberikan penjelasan lebih rinci, namun ia berkata, “Saya yakin Pakistan telah membaca maksud dan tujuan kami secara akurat”.
Sedangkan, seorang pejabat Pakistan yang ikut dalam pertemuan mengatakan bahwa surat yang disampaikan Jones isinya adalah apabila Pakistan tidak segera memberikan bantuannya dalam waktu dekat, maka Amerika Serikat akan melakukan misinya sendirian.
Sementara Pakistan khawarir untuk melakukan serangan kepada Taliban dengan keras di wilayah Pakistan bahwa hal itu akan berdampak pada reaksi keras dari gerakan Taliban dan terjadinya pemboman yang sasarannya fasilitas pemerintah dan warga sipil. (aljazeera.net, 9/12/2009)