Kisah seorang personil Blackwater di The New York Times

Blackwater dan Kontrak Keamanan: Ekonomi Perang
(Oleh TIM HSIA 4 Desember 2009, 2:36)

Berita bahwa Blackwater Worldwide (atau dengan nama barunya, Xe Services) bekerja sama dengan Central Intelligence Agency (CIA) merupakan salah satu berita yang tidak mengejutkan saya. Saya pikir banjir berita baru-baru ini hanyalah puncak gunung es.

Telah menjadi perdebatan bahwa apa yang dilakukan oleh para prajurit kita di luar negeri tidak cukup mendapat perhatian di berita media. Tetapi jika itu masalahnya, maka itu menjadi keuntungan ganda bagi para kontraktor keamanan, karena tindakan-tindakan mereka menjadi lebih terwakili dalam berita daripada berita pihak militer.

Ketika Presiden Obama mengumumkan pengiriman pasukan di Afghanistan, banyak orang hanya terfokus pada jumlah pasukan dan kapan dia mengirimkan mereka. Apa yang hilang adalah diskusi tentang berapa banyak kontraktor yang akan diperlukan untuk mendukung peningkatan jumlah pasukan itu. Saat ini perbandingan antara prajurit Amerika Serikat dengan kontraktor keamanan kurang lebih adalah satu banding satu. Dengan demikian, jumlah anggota personil tambahan sebenarnya yang akan ditambahkan Amerika di Afghanistan bisa mendekati 60.000 – yakni 30.000 personil militer tambahan ditambah dengan 30.000 personil keamanan sewaan.

Kontrak keamanan adalah bisnis yang mungkin akan menjadi pelengkap dalam operasi-operasi keamanan selama beberapa tahun mendatang. Ini adalah sebagian hasil dari dorongan kapitalis untuk mengurangi segala sesuatu, bahkan dalam perang, murni kedalam masalah uang. Para kontraktor itu, baik mereka membawa senjata atau membawa alat-alat memasak, sekilas lebih murah daripada mengerahkan dan mempertahankan jumlah yang sama dengan anggota dinas militer sukarela.

Kontrak-kontrak dilakukan dengan tertutup, dan karenanya tidak ada persyaratan selamanya seperti menyediakan para kontraktor ini dengan bantuan untuk memperlancar mereka mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat. Mereka juga tidak membutuhkan manfaat terbuka seperti Undang-undang tentang serdadu militer, mendapat tunjangan veteran, tunjangan karena cacat atau uang pensiun.

Namun, keterlibatan mereka menunjukkan bahwa perang bukanlah hanya pengorbanan bagi mereka yang berperang. Perang juga dapat menjadi usaha ekonomi yang menguntungkan. Kematian mereka juga lebih mudah diterima karena mereka bahkan tidak dilaporkan. Tidak wajib dikibarkan bendera setengah tiang. Hal ini, pada gilirannya, mengurangi biaya keseluruhan dari usaha kemanusiaan yang diperlukan untuk mempertahankan perang-perang yang dilakukan Amerika di luar negeri karena kerugian yang diderita para kontraktor dan kematian mereka tidak menambah penghitungan jumlah korban dalam laporan-laporan berita.

Biaya kontraktor keamanan kontraktor itu tidak hanya efisien, tetapi mereka juga memiliki banyak pelamar berbadan sehat. Para personel militer yang berada di medan tempur seringkali tidak memiliki keterampilan yang diperlukan agar sukses memasuki dunia sipil. Jika mereka masuk militer langsung dari sekolah tinggi atau jika mereka tidak punya gelar di sekolah, maka mereka hanya ketinggalan dalam hal gelar-gelar yang tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang sipil, terutama selama resesi yang sangat kompetitif ini. Pihak militer tidak mengajarkan instrumen keuangan, opsi-opsi saham dan anggaran akhir tahun.

Tapi keterampilan apa yang dimiliki oleh tentara itu yang rekan-rekan sipil mereka tidak punya: taktik militer, beroperasi di bawah tekanan dan mengoperasikan peralatan militer, suatu pendidikan yang ditempa di jalan-jalan Afganistan atau Irak yang kontras dengan lingkungan kelas. Keahlian ini sangat berharga hanya untuk satu segmen kecil dunia usaha, yaitu para kontraktor pertahanan.

Beberapa prajurit tamtama muda yang hendak meninggalkan militer sering mengatakan bahwa mereka serius mempertimbangkan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan keamanan. Mereka tertarik untuk masuk perusahaan-perusahaan ini karena dalam jangka pendek mereka membayar lebih tinggi, mereka tidak lagi harus memperhatikan seluruh protokol militer, mereka tidak akan mendapatkan tindakan pendisiplinan yang kasar, dan waktu pengerahan pasukan yang lebih pendek. Bagaimana seorang memberikan nasihat pada seorang prajurit yang memilih gaya hidup ini? Apakah lebih baik untuk memiliki seorang veteran tunawisma atau seorang veteran yang bekerja untuk kontraktor keamanan ini?

Beberapa penulis terkejut ketika mengetahui bahwa Departemen Luar Negeri Amerika dijaga oleh para kontraktor keamanan. Apa yang akan mereka pikirkan jika mereka tahu bahwa militer Amerika Serikat juga dijaga oleh para personil keamanan (kontraktor) sewaan itu? Banyak pangkalan militer Amerika Serikat di luar negeri yang dijaga oleh kontraktor keamanan, yang menyediakan barisan keamanan lapis luar. Mereka lebih murah dipekerjakan daripada para anggota militer Amerika. Mereka bersyukur atas pekerjaan mereka, dan mereka dapat dipecat sekehendaknya.

Di atas kertas itu hal itu lebih murah dari pada mempekerjakan mereka. Namun biaya tidak menjadi faktor dalam hal waktu dan tenaga yang diluangkan militer untuk mengangkut para personel itu, memberi makan mereka dan memperlengkapi mereka. Selain itu, apakah kita bisa yakin bahwa mereka akan mengikuti aturan-aturan yang sama seperti yang diminta oleh militer Amerika Serikat?

Sebelum dilakukan penyebaran pasukan yang kedua bagi saya, unit saya melakukan beberapa briefing untuk mendidik dan mempersiapkan aspek-aspek operasional. Briefing itu berkisar tentang kesadaran budaya, kesehatan, dan cakupan sepintas kosakata Arab dasar.

Sama seperti kalau kita menganggap kelas kami selesai, seorang pria dengan potongan rambut dan fisik militer berjalan melangkah. Dia tampak tidak berbeda dengan kita, kecuali bahwa ia membawa tas dan mengenakan pakaian ala businessman. Ternyata orang itu adalah mantan militer. Dia ada di sana untuk memberi kita kelas terakhir pada hari itu, yaitu pelajaran tentang bagaimana para kontraktor pertahanan beroperasi dan bagaimana bekerja dengan mereka. Dia juga merupakan wakil ArmorGroup, perusahaan yang juga disewakan kantor oleh Departemen Luar Negeri di Kabul, Afghanistan, yakni para kontraktor yang tertangkap kamera berperilaku cabul dan melakukan pelecehan seksual.

Sebagai buntut dari tindakan Blackwater membunuh para warga sipil Irak di Baghdad, banyak orang Amerika mungkin menjadi tenang pikiranya bahwa kontrak-kontrak keamanan akan lebih dibatasi atau bahkan seluruhnya akan dicabut. Tapi itu tidak terjadi, menurut seorang karyawan satu perusahaan yang duduk di samping saya ketika saya makan bersamanya di Irak. Dia mengatakan Departemen Luar Negeri hanya mengganti Blackwater digantikan dengan dua perusahaan: perusahaannya dan yang lainnya lagi. Blackwater adalah berita kemarin berita dan ArmorGroup adalah berita hari ini.

(Source: http://atwar.blogs.nytimes.com/2009/12/14/blackwater-and-security-contracting-the-economics-of-war )


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*