Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) Ichsanudin Noorsy mengaku kecewa terhadap Pansus Century saat menghadapi Boediono karena mereka terlihat mandul dan tak mampu mengimbangi Boediono kemarin.
“Ya, jelas kita kecewa, karena Pansus terlihat mandul dalam menghadapi Boediono. Harusnya untuk menghadapi seorang teknokrat seperti Boediono, pansus mestinya mempersiapkan diri dengan baik, namun nampaknya hal itu tidak dilakukan oleh anggota-anggota pansus,” katanya, Rabu.
Noorsy melihat anggota Pansus tak mampu menggali informasi-informasi penting dan strategis kepada Boediono selama menjabat Gubernur BI, bahkan tak mampu mengungkap pencairan Fasilitan Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) terhadap Bank Century yang kontroversial itu.
Noorsy memberikan contoh kebijakan pencairan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) saat kondisi krisis yang membutuhkan tindakan responsif dan fleksibel yang disebutnya bertentangan dengan prinsip perbankan yaitu pruden atau kehati-hatian.
“Responsif dan fleksibel kan artinya prinsip kehati-hatian, tapi hal itu ditinggalkan. Responsif di sini kan hanya berpatokan pada kekuasan bank sentral semata,” tambahnya.
“Mestinya kalau merujuk 1998, Bank yang CARnya dibawah peraturan dan posisinya negatif maka bank itu harus diambil alih. Selain itu pada tahun 97-98 ketika CAR nya turun maka itu diambil alih melalui obligasi. Tapi kondisi Bank Century-kan diambil alih LPS yang untuk mengamankan para penabung kecil,” ujarnya.
Noorsy lalumenyarankan Pansus mengagendakan memanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diselidiki alasannya mengeluarkan Perppu no 4/2008 itu.
“Boediono kan selalu berpatokan pada Perppu. Jadi sudah sepantasnya pansus mengagendakan untuk memanggil SBY dengan kapasitasnya sebagai presiden periode dimana perppu itu dikeluarkan yang membuat dana dicairkan oleh KSSK,” pungkasnya. (ANTARA, 23/12/2009)
Bukannya tak mampu menggali info lebih dalam,cuma memang sampai situ aja kemampuan wakil rakyat..
bukannya su’udhon… melihat model pansus yang seperti ini saya kok pesimis kasus BC bisa diungkap.
kalau hukum bisa interfensi politik maka jangan harap dapat diselesaikan lewat jalur hukum. tapi lewat kompromi politik. hanya dgn syariah islamlah kepasian hukum dan keadilan bisa diraih.
Menghadapi Boediono aja pansus meler, konon lg berhadapan dengan SBY, pesimis abis. Kalo boleh jujur, kita semua udah tau arah kasus century, menjijikkan. Mengatasnamakan sistemik, darurat, muntah dengernya. Kita ni rakyat udah pada melek pak…