Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa sebuah dokumen yang tampaknya menunjukkan bahwa Teheran berencana untuk menguji pemicu bom nuklir adalah dokumen palsu.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News yang direkam pada hari Jumat, Presiden Ahmadinejad mengatakan bahwa laporan dalam koran Times itu “sangat tidak berdasar”.
Ahmadinejad mengatakan bahwa kritik atas program nuklir Iran telah menjadi “lelucon yang berulang dan hambar”. The Times melaporkan minggu lalu bahwa mereka telah memperoleh dokumen, yang berasal dari tahun 2007, yang menggambarkan adanya rencana empat tahun oleh Iran untuk mengetes sebuah pemicu nuklir dengan menggunakan uranium deuterida. Produk itu dapat digunakan sebagai suatu pemicu neutron: komponen bom nuklir yang memicu ledakan. (Khilafah.com, 24/12/2009)