HTI Press. Pagi 27 Desember 2009 atau 10 Muharram 1431 H Aula Diknas Sidoarjo, Jl. Pahlawan No.4, penuh sesak karena ratusan masyarakat Sidoarjo menghadiri Halqah Islam dan Peradaban 3 yang merupakan “catatan akhir tahun” bertema “Good and Clean Government, & Pendidikan Bermartabat”. Antusiasme peserta sangat luar biasa hingga banyak peserta terpaksa harus rela berdiri untuk dapat mengikuti jalannya acara.
Di awal sambutannya Abdul Karim, S.Pd selaku Ketua DPD II HTI Sidoarjo menyampaikan bahwa begitu banyak problem selama tahun 2009, harus segera diselesaikan tentunya dengan solusi Islam karena solusi diluar Islam hingga saat ini ternyata tidak mampu menyelesaikan problem-problem tersebut.
Acara ini semakin memukau dengan dipandu oleh Ust. Fajar Kurniawan, S.TP yang begitu bersemangat memandu acara hingga akhir sesi. Beliau mengantarkan problem Indonesia mulai dari sistem peradilan, korupsi, pendidikan, SDA dan begitu banyak problem lain yang hingga kini belum terselesaikan. Pembahasan semakin lengkap karena dihadiri oleh pembicara yang sangat berkompeten dibidangnya (1). Dawud Budi Sutrisno, SH.,M.Hum.(Ketua DPRD Sidoarjo 2009-2014) namun karena berhalangan hadir lalu diwakilkan kepada wakilnya yaitu Khulaim Junaidi, SP (2). Faqih Syarif Hasyim S.Sos.I, M.Si. (Lajnah Siyasiyah DPD HTI Sidoarjo) (3). Ir. Agoes Boedi Cahjono, M.T (Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo) (4). Drs. Rokhmat S. Labib, MEI (Lajnah Tsaqofiyah DPP HTI) dari Jakarta.
Di sesi pertama pembicara menanggapi kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Ust. Rohmat S. Labib menyampaikan bahwa di Indonesia korupsi menjadi budaya karena sistem ini memproduksi koruptor dan seringkali pemerintah memberikan solusi yang tidak tepat.
Ust. Faqih , Indonesia sering memang sering menggunakan cara pandang tidak waras dalam memberantas korupsi karena ternyata korupsi telah menjadi karakter bangsa ini dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan mulai dari nol – main set – behaviour – kebiasaan- karakter. Kita akan berubah jika kita mulai mengubah melalui learning proses.
Khulaim Junaidi, SP, Wakil ketua DPRD Sidoarjo menyatakan bahwa tahun sebelum ia menjabat memang banyak korupsi yang terselubung yang susah untuk dideteksi sehingga perlu antisipasi dengan langkah-langkah antara lain:
1. Anggota dewan jika ada anggaran yang tidak jelas maka akan ditolak
2. Jika anggaran tidak betul-betul dibutuhkan dan hanya menghabiskan anggaran akan diminimalisir (legislative) dan mudah-mudahan akan diikuti oleh Executive
Menurut Ust. Faqih, beliau menegaskan : 3 Pilar menyelesaikan problem bangsa ini
1. Individu : Kesadaran Individu
2. Masyarakat : fungsi kontrol sosial dan peduli dengan kondisi masyarakat
3. Peran Negara : Melakukan kepedulian pada individu dan masyarakat.
Sesi Kedua pembahasan tentang pendidikan
Ir. Agoes Budi Cahyono, M.T menyampaikan kasus korupsi memang berasal dari karakter yang dibentuk pendidikan karena anak juga dilatih kecerdasannya termasuk yang utama yaitu kecerdasan spiritual. Dari data guru yang layak mengajar baru 48% SD, SMP 80%. Termasuk soal yang berbau pornografi yang sempat terjadi di Sidoarjo kedepan Diknas akan berbenah dan mulai memperbaiki kinerja pendidik dan mulai mengarahkan pendidikan agar berbasis agama dengan mencoba memasukkan kurikulum dengan target lulusan agar mampu membaca dan menulis Al Qur’an. Diknas juga mulai mencoba dengan menciptakan kantin kejujuran untuk latihan perbaikan prilaku meski memang hasilnya masih belum optimal.
Ust. Labib,menambahkan bahwa aqidah Islam harus menjadi dasar dari pengajaran dalam Islam. Anak dipengaruhi oleh banyak faktor bisa di dalam sekolah dan di luar sekolah. Pendidikan selama ini menjadi produk globalisasi dengan menjadikan manusia di Indonesia yang menjadi robot-robot pabrik karena pemilik modal asing membuat pabrik-pabrik yang memproduksi barang di Indonesia. Karena yang dikejar manusia, pelajar ditarget untuk menjadi tenaga siap pakai namun tidak memprioritaskan untuk perbaikan aspek kepribadian, jika ini diteruskan maka kedepan Indonesia akan menjadi negara penghasil “robot-robot” pabrik. Sehingga hanya syariah dan khilafah yang menjadi solusi utamanya.prilaku manusia juga dipengaruhi sistem yang berlaku
Saat sesi tanya jawab, peserta dengan antusias ikut ambil bagian hingga ada dua sesi pertanyaan plus pertanyaan dari sms. Salah satu peserta menyatakan bahwa tidak akan dicapai kebaikan jika sistem dan pendidikan tidak berlandas Islam. Maka apa lagi sistem dan pendidikan Islam selain sistem Khilafah. (LI sda)
sukses sidoarjo!!!