Dr. Abdullah Al-Najjar, seorang anggota “Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah” di Al-Azhar Asy-Syarif menyerang fatwa yang dikeluarkan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, pada hari Ahad (27/12) bahwa apa yang dilakukan Mesir dengan membangun sebuah tembok baja di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza adalah “haram menurut Islam”. Al-Najjar menilai fatwa Al-Qaradhawi ini sebagai fatwa yang “salah”. Bahkan ia menegaskan bahwa membangun tembok itu hukumnya wajib untuk mencegah terjadinya fitnah, dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya untuk mengatur aktivitas keluar dan masuk. Ia juga mengatakan bahwa tembok ini mencegah rencana Israel dengan memanfaatkan warga Palestina sebagai ujung tombak setelah kegagalan mereka mengembalikan wilayahnya, yang akhirnya memaksa mereka untuk melarikan diri ke Sinai, meninggalkan wilayah mereka.
Al-Najjar menyatakan dalam mengomentari serangan Al-Qaradhawi terhadap Mesir yang sedang membangun tembok itu bahwa “selama pintu penyeberangan perbatasan terbuka, maka tidak ada masalah membangun tembok untuk melindungi perbatasan.” Ia menambahkan bahwa hal ini masuk ke dalam apa yang dinamakan dengan kemaslahatan umum, yang dipandang perlu oleh mereka yang bertanggung jawab di perbatasan.
Sementara Dr. Muhammad Al-Syahat Al-Jundi, Sekretaris Dewan Tertinggi Urusan Islam dan anggota “Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah” mengatakan bahwa pembangunan tembok ini tidak masuk ke dalam apa yang diharamkan, karena tidak ada larangan syara’, serta tidak ada dalil yang mengharamkannya, selama warga Palestina masih bisa keluar masuk melalui penyeberangan. Ia menambahkan bahwa dalam hal ini tidak ada larangan, karena tujuan dari pembangunan itu adalah memastikan keluar masuknya orang-orang, seperti adanya penyusupan oleh beberapa orang Afrika ke Jalur Gaza dan ke Israel. Ia mengatakan bahwa mereka ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan Mesir di masa mendatang. Sehingga ketika kami membangun tembok ini adalah untuk melindungi diri kami dari penyusupan para penjahat, bahkan dari penyusupan orang-orang Israel sendiri.
Al-Jundi justru mempertanyakan: “Bukankah hak Mesir untuk menjaga keamanan dan perbatasannya, atau membiarkan pemangsa bebas bebrbuat sekehendaknya terhadap pihak mana pun.” Ia menambahkan bahwa dalam masalah ini al-hadits an-nabawi asy-syarif sangat jelas, yaitu “lâ dhororo wa lâ dhirôro, tidak boleh membahayakan dirinya, dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.”
Dr. Yusuf Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslim Sedunia mengeluarkan pernyataan pada hari Ahad sore, yang isinya menilai bahwa tembok baja yang sedang dibangun oleh Mesir di perbatasannya dengan Gaza sebagai suatu “tindakan yang diharamkan dalam Islam.” Ia menegaskan bahwa “maksud pembangunan tembok baja itu adalah untuk menutup semua jendela Gaza, supaya warga Gaza semakin terkepung, kelaparan, terhina, dan tertekan, hingga akhirnya mereka berlutut dan menyerah terhadap apa yang diinginkan Israel,” katanya.
Al-Qaradhawi mengakui dalam pernyataannya tentang kebebasan Mesir dengan apa yang disebutnya “hak kedaulatan atas negaranya”. Ia menambahkan bahwa Mesir bebas dengan apa yang disebutnya “membantu untuk membunuh warganya, saudara-saudaranya, dan tetangganya di antara warga Palestina. Padahal ini tidak boleh dilakukan orang Arab berdasarkan nasionalisme Arab; tidak boleh dilakukan berdasarkan Islam yang menuntut persaudaraan Islam; dan tidak boleh dilakukan berdasarkan kemanusiaan yang mengharuskan persaudaraan sesama manusia.”
Al-Qaradhawi mengatakan pada akhir pernyataannya: “Saya meminta semua teman-teman dari Mesir untuk menekan pemerintah Mesir agar menghentikan kejahatan yang tidak beralasan ini. Dan saya juga berharap kepada Liga Arab, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk campur tangan menghentikan tragedi ini. Begitu juga, saya berharap kepada Mesir, yang telah memasuki empat peperang karena Palestina, agar tidak melakukan aktivitas memusuhi warga Palestina seratus persen, sebaliknya Mesir membela warga Israel seratus persen; hendaklah Mesir takut kepada Allah karena saudara-saudaranya yang terzalimi dan tertindas; dan hendaklah Mesir takut akan doa para korban yang tertindas, sebab doa mereka diangkat oleh Allah ke atas awan, dan membuka pintu langit, kemudian Tuhan berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku bersumpah bahwa Aku akan benar-benar menolong kalian, meski tidak sekarang.” (mediaumat.com)
Lihatlah sendiri pemerintah umat Islam (mesir) melakukan kejahatan,kezaliman pd umat Islam di palestin.Janganlah bergantung pada Liga Arab, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI),hanya khilafah yang akan membebaskan bumi Al-Quds…
Silakan Penghianat Mesir membangun tembok yg paling kuat menurut mereka… sebentar lagi akan dihancurkan oleh Khalifah Rasyidah… sebentar lagi,