Demonstran Afganistan Bakar Patung Obama

Para pemrotes yang turun ke jalan-jalan di Afganistan, Rabu, membakar patung Presiden Barack Obama dan mengecam tewasnya warga sipil dalam operasi militer Barat di negara itu.

Ratusan mahasiswa memblokir jalan-jalan raya di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangabar Timur, sebagai protes atas meninggalnya 10 warga sipil, sebagian besar murid-murid sekolah, dalam satu operasi militer Barat, Sabtu. “Pemerintah harus mencegah operasi-operasi sepihak seperti ini. Jika tidak, maka kami akan angkat senjata dan bahkan pena untuk menyerang mereka (tentara asing),” kata para mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Universitas Nangabar dalam pernyataannya.

Berjalan melewati jalan utama di Jalalabad, para mahasiswa itu meneriakkan yel “mati Obama” dan “mati pasukan asing”. Para pemrotes membakar bendera AS dan sebuah patung Presiden AS Barack Obama di lapangan umum, di pusat Jalalabad sebelum mereka bubar.

“Demonstrasi kami adalah menentang orang-orang asing yang datang ke negara kami,” kata Saifullah Aminzai, mahasiswa penghimpun demonstran kepada AFP. “Mereka tidak membawa demokrasi ke Afganistan, tapi mereka membunuh para cendekiawan dan anak-anak yang taat beragama,” katanya.

Tewasnya penduduk sipil dalam perang delapan tahun untuk membasmi pemberontakan yang dipimpin Taliban menjadi masalah sensitif di kalangan masyarakat Afganistan dan mengipasi ketegangan-ketegangan antara Presiden Hamid Karzai dan 113.000 tentara asing yang mendukung pemerintahannya.

Aksi protes serupa direncanakan akan digelar di Kabul untuk menentang “pembunuhan penduduk sipil, terutama pembunuhan para mahasiswa baru-baru ini di Kunar oleh pasukan asing,” kata penghimpun aksi demo dari sayap pemuda Jamiat Eslah, atau Masyarakat Afganistan untuk Perubahan Sosial dan Pembangunan.

“Demonstrasi ini untuk menunjukkan kebencian, kemarahan, dan penderitaan kami terhadap situasi saat ini,” kata Sayed Khalid Rashid. “Permintaan utama kami adalah, pasukan Amerika dan NATO harus meninggalkan negara dan rakyat Afganistan, yang harus memiliki otonomi politik sendiri,” katanya.

Dia mengharapkan, ratusan orang akan ikut ambil bagian turun ke jalan di seluruh Kabul barat. Karzai sangat dikecam atas kematian penduduk sipil di Kunar, yang tidak dikonfirmasikan, baik oleh militer NATO maupun AS.

Laporan-laporan awal mengindikasikan, dalam serangkaian operasi yang dilakukan oleh pasukan internasional di Provinsi Kunar menewaskan 10 penduduk sipil. Delapan korban di antara mereka adalah pelajar. Operasi di Kunar, yang berbatasan dengan Pakistan, dipimpin oleh pasukan khusus AS. Demikian kata seorang perwira senior militer Barat yang namanya tak bersedia disebutkan kepada AFP. (Kompas.com, 30/12/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*