KH Kholil Muhammad: Semoga Tak Ada Kiai Nyeleneh Lagi Setelah Gus Dur

Pamekasan– Sejumlah kiai dan ulama di Madura yang dikenal berlawanan pandangan politik dan agama dengan almarhum Gus Dur mengungkapkan turut berduka cita atas wafatnya mantan presiden RI ke empat tersebut.

Salah satunya KH Kholil Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren Gunung Jati Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Ia mengatakan, diluar pemikirannya yang selalu kontroversial, Gus Dur adalah guru dan tokoh yang sulit dicari tandingannya. “Sebagai orang NU, kami kehilangan tokoh besar,” katanya, Rabu (30/12).

Ia mengaku secara politik dan pemikiran keagamaan bersebrangan dengan Gus Dur. Ia menilai pluralisme agama yang diusung Gus Dur sangat berbahaya bagi umat islam. “Semoga tidak ada lagi kiai nyeleneh secara pemikiran setelah Gus Dur,” ujarnya.

Meski begitu, Kholil Muhammad mencatat berbagai jasa Gus Dur. Salah satunya, ia berhasil mengubah kultus ketokohan orang Jawa terhadap raja-raja kepada para ulama dan kiai. Seperti munculnya kiai langitan yang berpengaruh di pulau Jawa.

Selama menjadi ketua NU antara tahun 1984 hingga 1999, lanjut dia, Gus Dur berhasil mengubah ekslusivitas menjadi terbuka dan berwawasan kenegaraan. (tempointeraktif.com, 30/12/2009)

3 comments

  1. tolak pluralisme…

  2. Pluralitas adalah fakta, pluralisme adalah nyeleneh. Gitu aja kok repot

  3. sepakat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*