WASHINGTON – Penumpang dari Nigeria, Yaman, Pakistan, Afghanistan, Arab Saudia, dan sembilan negara lain, masuk dalam daftar utama pemeriksaan penumpang asing sebelum memasuki wilayah Amerika Serikat (AS) atau menggunakan maskapai penerbangan AS yang menuju ke wilayah Negeri Paman Sam.
Seperti diberitakan Reuters, Senin (4/1/2010), pemeriksaan penumpang dari 14 negara ini ditargetkan untuk mencegah aksi teror masuk ke AS, setelah sebelumnya pada 25 Desember lalu warga Nigeria Umar Farouk Abdumutallab sempat mencoba meledakan maskapai penerbangan AS, Northwest Airline.
Abdulmutallab sendiri diyakini oleh pihak AS dilatih oleh jaringan teroris internasional Al Qaeda di Yaman.
Sebanyak 14 negara tersebut sebagian besar merupakan negara-negara muslim yang AS anggap sebagai negara yang mensponsori aksi teror. Ke-14 negara tersebut, antara lain Kuba, Iran, Sudan, Suriah termasuk juga Afghanistan, Aljazair, Irak, Lebanon, Libya, Nigeria, Pakistan, Arab Saudi, Somalia dan Yaman.
Seluruh warga negara dari ke-14 negara tersebut akan menjalani proses pemeriksaan menyeluruh seperti pindai tubuh, pemeriksaan bagasi serta proses deteksi bahan peledak tingkat tinggi.
Selain itu menurut pihak keamanan transportasi AS (TSA) menyatakan jika penumpang dari ke 14 negara tersebut bisa juga menjalani proses pemeriksaan secara acak.
Pengumuman sistem keamanan yang baru ini diumumkan menyusul kritikan keras dari kubu Partai Republik yang menilai pejabat diplomatik serta dinas intelijen AS dinilai gagal mencegah insiden 25 Desember lalu, meskipun dinilai memiliki informasi mengenai Abdulmutallab sebelum peristiwa ancaman bom tersebut terjadi. (okezone.com, 4/1/2010)