7 Desember 2009 M
20 Dzul Hijjah 1430 H
Penasehat Cameron untuk Urusan Pertahanan Mengikuti Bush dan Blair dalam Menyerang Khilafah
London, Kerajaan Inggris, 7 Desember 2009 jenderal Sir Richard Dannatt, penasehat Cameron yang baru untuk urusan keamanan, di dalam artikelnya di the Telegraph tanggal 5 Desember mengatakan bahwa “Untuk mereka yang memiliki cukup keberanian hendaknya mereka tahu, bahwa tujuan jangka panjang kaum Islamis adalah jelas, dengan ungkapan yang jelas, melanjutkan sejarah Khilafah Islam, yang membentang dari Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Utara dan mencapai selatan dan tenggara Eropa”.
Komentar jenderal Dannatt itu datang pada minggu yang sama dengan menteri dalam negeri pemerintahan bayangan Chris Grayling yang pergi ke lembaga think thank neo konservativ the Heritage Foundation dan mengikuti komentar Cameron pada bulan Juni 2009 lalu kepada temannya konservativ, Israel, ketika menghargai pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza. Saat itu Cameron mengatakan “Israel menyerang untuk melindungi nyawa penduduk sipil yang tak berdosa”. Padahal laporan PBB mendeskripsikan hal itu sebagai kejahatan Israel.
Taji Mustafa, representasi media Hizbut Tahrir di Inggris mengomentari ucapan jenderal Dannatt itu. Ia mengatakan “Komentar itu hanyalah menggemakan kembali bahasa pemasar perang Tony Blair, George W Bush, dan Donald Rumsfeld, di mana semuanya menjustifikasi perang melawan teror dengan alasan adanya keinginan kaum muslim untuk melanjutkan kembali Khilafah Islam, seruan yang mendapatkan dukungan kuat di dunia Islam.
“Komentar dari penasehat tinggi David Cameron untuk urusan pertahanan itu, seiring waktnya dengan kontak yang dilakukan Cameron dengan think thank neo konservatif, dan menyepelekan agresi Israel ke Gaza. Hal itu bertolak belakang dengan sikap politik luar negerinya yang bermusuhan dengan kaum muslim. Juga menjelaskan obsesi dan kampanye hitamnya yang berulang-ulang melawan Hizbut Tahrir”.
“Jika komentar Dannatt mencerminkan pemikiran Partai Konservatif, maka hal itu merupakan penegasan lain atas pengekoran partai Konservatif kepada ideolog dan arsitek perang melawan teror di Washington. Hal itu juga menjadi indikasi bahwa orang-orang konservatif David Cameron menyatakan komitmen mereka terhadap perang abadi menghadang aspirasi politik dunia kaum muslim. Yaitu aspirasi untuk bergerak maju mengambil peran agung untuk Islam di dalam pemerintahan dan bergerak maju untuk membebaskan diri dari kolonialisme. Keduanya merepresentasikan aspirasi kaum muslim untuk kembali kepada Khilafah”.