Kantor Penerangan Hizbut Tahrir di Bangladesh
No : 02/291209
Tanggal : 12 Muharram 1431 H / 29 Desember 2009 M
Keterangan Pers
Pemerintahan Sheikh Hasina Menjaga Keamanan India dan Bekerjasama dengan India Untuk Melemahkan Militar Bangladesh
Kemarin tanggal 28 Desember berbagai media massa cetak dan TV menyiarkan berita kedatangan pasukan keamanan India ke Bangladesh dengan alasan menjaga keamanan kompleks Komisi Tinggi India. Berbagai media cetak India juga menyiarkan bahwa pemerintah India melatih personelnya secara khusus untuk melaksanakan tugas tersebut. Ironisnya, pemerintah Bangladesh yang rendah telah menafikan berita tersebut meskipun teks berjalan di TV, foto koran dan banyak saksi mata yang melaporkan keberadaan pasukan India di sekitar kompleks dan mereka keluar masuk kompleks tersebut. Menteri-menteri di kabinet memberikan pernyataan yang saling bertentangan dalam mengomentari berita tersebut. Menteri Dalam Negeri Sahara Khatun menolak berita tersebut. Sementara menteri negara urusan dalam negeri Shamsul Hoque menyatakan bahwa masalah tersebut masih dalam tahap pembicaraan. Sementara menteri luar negeri Mijarul Quayes menyatakan bahwa India belum mengekspresikan niatnya dalam menjaga keamanan kompleks Komisi Tinggi India di Bangladesh oleh pasukannya sendiri. Lalu apakah para menteri itu bermimpi masyarakat akan percaya bahwa pasukan keamanan India itu keluar masuk Bangladesh tanpa sepengetahuan dan koordinasi dengan pemerintah Bangladesh?!
Kaum muslim di Bangladesh berhak mengetahui kenapa pemerintah Sheikh Hasina begitu konsern memenuhi kebutuhan keamanan India dan Komisi Tinggi India. Bulan lalu pemerintah memberikan pelayanan hina kepada India dengan menculik komandan ULFA dan menyerahkannya kepada pasukan India. Masyarakat belum lupa kerjasama pemerintah dengan India dalam membunuhi personel pasukan penjaga perbatasan di Pilkhana. Dari satu sisi, Pemerintah bekerja melemahkan militer Bangladesh dan dari sisi yang lain justru menguatkan keamanan India.
Tidak perlu diingatkan bahwa India adalah negara yang memusuhi dan sikap yang diambil oleh Pemerintah Bangladesh dalam bentuk ketundukan kepada mereka merupakan kejahatan terhadap Islam dan kaum muslim. Allah SWT telah mensifati siapa saja yang mengambil orang-orang kafir sebagai wali (penolong) dengan meninggalkan kaum mukmin sebaga orang munafik. Allah SWT mengabarkan bahwa mereka akan disiksa dengan siksa yang sangat pedih pada Hari Kiamat kelak. Allah SWT berfirman:
{بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا }
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (QS an-Nisâ’ [4]: 138-139)
Hizbut Tahrir mengingatkan kaum muslim bahwa di bawah rezim pemerintahan sekarang ini maka tidak mengherankan adanya penguasa munafik yaitu orang-orang yang berbohong kepada Anda secara terang-terangan tanpa merasa berat hati. Mereka melayani musuh-musuh Anda di belakang punggung Anda. Sungguh kami menyeru Anda untuk melengserkan para penguasa itu dan menegakkan Daulah Khilafah yang akan berkerja dengan segenap keikhlasan dan transparansi dalam menjaga kemaslahatan-kemaslahatan Anda dan bukannya menjaga kepentingan-kepentingan musuh-musuh Anda.