Allah SWT berfirman: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (TQS. At-Taubah [9] : 65)
Akhir-akhir ini terjadi eskalasi perdebatan tentang dinding yang dibangun oleh rezim Mesir di perbatasannya dengan Jalur Gaza yang sedang menderita. Dan memasuki babak baru perdebatan ini bermunculan farwa yang mendukungnya dan fatwa yang menentangnya. Sebenarnya apa yang mendorong rezim Mesir untuk mengeluarkan fatwa melalu para syaikh Al-Azhar tentang legitimasi (kesesuaiannya dengan syara’) atas pembangunan dinding itu? Apakah fatwa yang menentangnya adalah fatwa politik seperti itu juga, atau semata-mata fatwa fiqhiyah, penjelasan mengenai hukum syara’nya? Dan, apakah sikap sebenarnya yang dibutuhkan dari para ulama panutan umat dalam masalah ini?
Sesungguhnya rezim yang bercokol di tengah-tengah kehidupan umat Islam adalah rezim yang sejak awal sudah ilegal di mata umat Islam. Ia adalah rezim yang memerintah kaum Muslim dengan selain hukum yang diturunkan Allah. Ia adalah rezim yang merampas pemerintahan dan kekuasaan dari umat. Ia adalah rezim yang menjadi sekutu penjajahan Barat dalam menjarah negeri-negeri kaum Muslim. Ia adalah rezim yang keberadaannnya hingga sekarang bergantung pada kekuatan penjajah, para penguasanya bukan dari umat Islam, sehingga umat berlepas diri dari mereka dan dari semua tindakannya. Mereka tidak lain adalah para antek penjajah. Mereka tidak menjadikan hukum syara’ sebagai landasan dalam persoalan apapun. Oleh karena itu, dorongan rezim tersebut untuk mengeluarkan fatwa terkait persoalan ini adalah sebagai uapaya penyesatan dan penipuan dari tujuan dan maksud sebenarnya masalah ini, serta bertujuan memecah-belah opini umum kaum Muslim menjadi dua kelompok yang berlawanan dalam persoalan yang sudah jelas status hukumnya.
Pembangunan dinding itu merupakan bagian dari rencana Amerika, sementara alat pelaksananya adalah rezim Mesir yang tunduk pada Amerika. Dinding itu dibangun atas kehendak Amerika melalui tangan rezim Mesir. Dengan demikian, ini bagian dari rencana kaum kafir Barat, dan rezim-rezim hina yang tunduk kepadanya. Apakah kenyataan ini perlu fatwa, dan fatwa yang menentangnya?! Apakah tindakan rezim Mesir untuk selain masalah dinding ini sudah sesuai syara’?! Apakah rezim Mesir menjadikan Islam dan hukum-hukumnya sebagai landasan keputusannya?! Atau justru rezim Mesir telah menjadi ujung tombak dalam perang melawan Islam, dan orang-orang menyerukannya?!
Sesungguhnya fatwa yang lebih baik bagi para syaikh Al-Azhar dan para ulama panutan umat-sekiranya mereka masih berakal-adalah berfatwa wajibnya menyingkirkan semua rezim yang memimpin kami, kaum Muslim dengan hukum thaghut di setiap aspek kehidupan; yang menjadikan umat Islam hanya sebagai pelayan dan jarahan bagi kaum kafir Barat; dan yang membebani kaum Muslim dengan penderitaan yang berat; seharusnya mereka berfatwa wajibnya kaum Muslim berusaha mengganti semua rezim ini dengan Khilafah Rasyidah kedua yang tegak di atas metode kenabian, guna memajukan agama, dan menyebarka petunjuk sehingga dengannya umat Islam dan seluruh penghuni dunia akan menemukan kebahagiaannya.
Wahai kaum Muslim! Agama Anda bukanlah barang dagangan yang dengan mudah diperjual-belikan oleh setiap penipu dan penyebar kesesatan; agama Anda bukanlah kendaraan yang dengan mudah dinaiki oleh setiap orang fasik dan antek kaum kafir penjajah; agama Anda adalah sesuatu yang begitu bercahaya, yang datang sebagai pemisah penyelesai masalah, bukan untuk dipermainkan dan disia-siakan. Allah SWT telah memutuskan bahwa mereka yang sesat, mereka yang mempermainkan agama ini, dan mereka yang berada di belakangnya, maka akhir hidupnya adalah kehancuran, dan tempat kembalinya adalah neraka jahannam. Sebaliknya, mereka yang beriman, dan beramal dengan ikhlas, maka akhir hidupnya adalah kekuasaan di dunia, dan tempat kembalinya adalah surga. Oleh karena itu, berusahalah untuk memperkuat agama Anda, dan jadilah tentaranya, dan penolongnya, maka Anda akan meraih hidup bahagia.
Allah SWT berfirman: “Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (TQS. Yusuf [12] : 21).
Sumber: pal-tahrir.info, 7/1/2010.
penguasa dan ulama su’ negeri2 kaum muslim suatu saat akan menemui ajal….
jayalah Islma.. jayalah Khilafah..