HTI Press. DPD I Hizbut Tahrir Indonesia di Yokyakarta. Mengadakan diskusi publik RPTH (REFLEKSI PERGANTIAN TAHUN HIJRIYAH) 1431 H dengan tema ” Hijrah sebagai Momentum Perubahan menuju tegaknya Syariah dan Khilafah” Acara ini berlangsung hari Sabtu tanggal 9 Januari 2010 di Masjid Pangeran Diponegoro Komplek Balaikota, Timoho Yogyakarta. Acara dimulai jam 08.30 sampai dengan 11.30. Diskusi publik ini menghadirkan pembicara, yaitu Drs Suswanta, M.Si (DPD I HTI DIY) dan H.M. Ismail Yusanto, MM (Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia).
Pembicara pertama memaparkan bahwa Sistem kapitalis (yang dipakai saat ini) merupakan sistem yang mengedapankan uang. Hal ini mengakibatkan proses pengurusan umat yang terjadi bukan berfokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, tetapi bagaimana agar negara (dalam hal ini penguasa negara) mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Demi mencapai tujuan ini beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan negara yang awut-awutan, hal-hal yang seharusnya masuk dalam ranah privat justru di-publik-kan, seperti goyang inul, goyang patah-patah, dll. Sebaliknya hal-hal yang seharusnya masuk ranah publik justru di-privat-kan, seperti privatisasi gas, barang tambang, air, dll. Bisa kita rasakan bersama kemerosotan kualitas SDM, kemiskinan yang luar biasa, dan menjamurnya para milyarder-milyarder dari pihak-pihak yang bisa menikmati kekuasaan dan pemilik modal. Hal ini menunjukkan bahwa sejatinya Sistem kapitalis telah gagal dalam membangun kehidupan.
Pembicara kedua memaparkan bahwa Islam adalah agama sekaligus sistem kehidupan. Islam memiliki konsep yang sempurna dalam pengaturan kehidupan manusia. Fakta menunjukkan bahwa Islam tidak pernah gagal dalam membangun peradaban mulia dan agung. Selain itu beliau menekankan bahwa Hizbut Tahrir tetap konsisten untuk melakukan dakwah ke tengah umat untuk berislam secara sempurna serta melakukan perubahan secara total dengan penerapan syariah dan penegakan khilafah. (Lutfianto,SS, lajnah i’lamiyah HTI DIY)