Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rohadi membantah pencopotan Zainal Abidin sebagai Direktur Pengawasan Bank menjadi Peneliti Senior BI, karena menolak permintaan Gubernur BI Boediono. Permintaan itu terkait dengan perubahan PBI yang mengatur ratio kecukupan modal (Capital Adequati Ratio/CAR) agar bisa menyuntik dana segar ke Bank Century dengan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).
“Itu bukan dicopot, akan tetapi dipindahkan. Itu biasa di BI untuk penyegaran. Pemindahan itu juga bukan dia sendiri, akan tetapi ada yang lainnya di bawah dia. Meskipun menjadi peneliti, akan jabatan itu selevel dengan jabatan sebelumnya,” kilah Budi yang dihubungi Minggu (10/1/2010).
Seperti diberitakan sebelumnya, Zainal-lah yang mengungkapkan dalam rapat pansus Bank Century, bahwa Boediono menangis dalam rapat 13 November 2008. Hal ini kemudian diartikan sebagai beratnya tekanan yang dialami BI untuk memutuskan bail-out terhadap bank milik Robert Tantular tersebut.
Menurut Budi, Zainal Abidin tak berhak menyampaikan pandangan tentang tidak perlunya perubahan PBI tentang CAR yang terkait Bank Century. “Itu hanya pandangan dia secara pribadi dan secara teknis, tanpa mempertimbangkan kondisi dan aspek lainnya yang tidak luas seperti kondisi ekonomi dan krisis yang tengah berlangsung yang dilihat oleh jajaran Dewan Gubernur,” tambah Budi.
Budi juga mengatakan, setelah Dewan Gubernur memutuskan perubahan PBI, Zainal-lah yang melaksanakan PBI itu untuk Bank Century sebelum dia pindah.
Ditanya bahwa Zainal kini berada dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) setelah memberikan kesaksian di Pansus DPR, Budi hanya berkomentar, “Terserah dia. BI tidak akan mengancam-ancam dia.” tandasnya. (Kompas.com,10/1/2010)
smakn kelihatan tuh boroknya bodiono yang neoliberal abiz, mask negeri ini gak sadar2. hanya syariah dan khilafah 6yang bisa buat negeri ini super power jauh diatas AS & kroconya