Jumat siang (15/1/2010) delegasi parlemen yang terdiri dari anggota parlemen dari beberapa negara Eropa, termasuk para angota parlemen Eropa dan para mantan menteri tiba di Jalur Gaza dengan dalih untuk mengakhiri pengepungan dan penderitaan. Sementara pada pada tanggal 3 November 2008 delegasi parlemen Eropa juga datang ke Gaza dengan dalih yang sama, dan memberikan undangan resmi kepada Ahmad Bahar untuk mengunjungi kantor pusat parlemen Eropa.
Delegasi parlemen ini bukan delegasi kemanusian atau perorangan, melainkan delegasi politik mewakili badan-badan resmi negaranya, dengan maksud agar kunjungannya terkesan tidak resmi (informal), dimana negara-negara Eropa ingin mempertahankan keberadaan pintu belakang antara mereka dan pemerintah di Gaza yang membuat mereka dekat meski dipermukaan jauh. Metode ini bukanlah metode baru dalam politik kolonial pada umumnya. Dulu Arafat telah bertemu-sebelum keberangkatannya dari Beirut ke Tunisia-dengan delegasi Kongres AS yang dipimpin oleh McCloskey pada tanggal 25 Juli 1982. Dan dengannya, Arafat menandatangani dokumen yang isinya mengakui resolusi-resolusi PBB terkait hak “Israel” dalam percaturan dunia.
Seorang pengamat yang dengan cermat mengamati slogan-slogan yang diusung oleh para delegasi ini, seperti merealisasikan perdamaian, dan mendirikan negara Palestina, maka ia akan menemukan bahwa slogan-slogan ini sama sekali tidak bertentangan dengan eksistensi entitas Yahudi, melainkan ingin mengamankan kelangsungan eksistensinya, dengan cara melikuidasi permasalah Palestina melalui skenario dua negara atau “Satu negara yang memiliki karakter bangsa Yahudi dan kedaulatan Yahudi,” negara Yahudi yang kuat di atas sebagian besar tanah Palestina, yang berada di sisi entitas yang kurus dan tidak berdaya bagi rakyat Palestina yang menguasai sebagian kecil saja dari wilayah mereka.
Mereka tidak datang karena dorongan cinta pada Islam atau Palestina, dan tidak pula karena keinginan untuk menolong mereka yang tertindas, tetapi kedatangannya untuk mengarahkan kemudi masalah pengepungan Gaza agar jauh dari masalah pendudukan atas keseluruhan Palestina, serta mencuri sikap dari orang-orang yang menerima dan menyambut mereka dengan slogan-slogan ini, sehingga sikap-sikap yang dicurinya itu menjadi sebuah kenyataan yang mustahil diabaikan.
Inggris yang telah menghancurkan Khilafah dengan bantuan para pengkhianat dari Arab dan Turki, serta yang memberikan Yahudi Deklarasi Balfour; dan negara-negara Eropa yang telah merobek-robek negeri-negeri kaum Muslim setelah perjanjian Sykes-Picot, serta terus membantai kami di Irak dan Afghanistan, mustahil mereka bersikap ramah kepada kaum Muslim dengan cara apapun, sebalik itu justru memperkuat tipuan mereka kepada kami.
Oleh karena itu, ia merupakan sebuah perjalanan untuk mencari dukungan bagi negara-negara yang memerangi Islam, yang puncaknya adalah meleyapkan Islam. Demikian itulah pandangan yang telah diadopsi oleh negara-negara ini, baik secara implisit maupun eksplisit. Sehingga semua itu dilakukan dalam rangka melikuidasi masalah, bukan dalam rangka pembebasan dan dukungan atas perlawanan warga Palestina.
Wahai Kaum Muslim:
Sesungguhnya jalan untuk pembebasan Palestina yang diberkati telah ditempun oleh generasi terdahulu kita, dan mereka pun sukses melakukannya. Shalahuddin telah menyatukan semua potensi umat yang dilakukan dengan tekun dan penuh ketabahan selama bertahun-tahun, dan kemudian mengarahkannya menuju pembebasan Baital Maqdis. Dan saat ini yang harus dilakukan adalah menyeru rakyat Palestina untuk membuang proyek-proyek Barat, dan proyek yang dipimpin oleh otoritas; membangkitkan umat, dan beraktivitas bersama umat guna membuang rezim yang hina, kemudian mendirikan negara Islam (Khilafa) yang akan mengarahkan pasukan kaum Muslim menuju entitas Yahudi yang najis dan menjijikkan, sehingga keberadaannya tidak berbekas lagi, dengan izin Allah.
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ، بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ، وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ، يَعْلَمُونَ ظَاهِراً مِنْ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنْ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (Sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.“(TQS. Ar-Rûm [30] : 4-7)
Sumber: pal-tahrir.info, 16/1/2010.