BKLDK “Menggoncang” Istana Negara Dengan Syariah Dan Khilafah

Sekitar seribuan Mahasiswa islam yang tergabung dalam Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) “membombardir” istana dengan kata-kata syariah dan khilafah rabu siang, 27 Januari 2010. Mereka menginginkan agar sistem dan negeri ini diganti dengan sistem islam yang kaffah.

Acara aksi mereka dimulai dengan sholat berjamaah di istiqlal kemudian dilanjutkan longmarch ke istana. Diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari kampus-kampus Banten, Purwakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Ciputat, Tangerang, Jakarta dan sekitarnya, mereka serempak menggunakan pakaian berwarna dominan hitam. Kompak menggemakan yel-yel “hancurkan kapitalis”, mereka juga seirama menyanyikan lagu “Adakah Kau Lupa” untuk mengenang dan mencontoh pejuang besar Islam Solahuddin Al-ayubi.

Dalam aksi ini selain diisi dengan orasi-orasi dari perwakilan akitivis-aktivis dakwah kampus, tetapi juga diselingi oleh parade keranda bergurita. Hal ini dimaksudkan untuk menyimbolkan sinyal kematian Indonesia akibat kapitalisme yang telah menggurita. Disusul dengan theaterical unik dan menarik tentang pengkhianatan para penguasa dan pejabat terhadap rakyatnya dengan para kapitalis.

Mereka merasa sudah sangat muak dengan keadaan yang ada. Pasalnya, berbagai permasalahan kemaksiatan dan keterpurukan negeri ini tidak juga kunjung bisa diselesaikan. Termasuk didalamnya skandal Bank Century yang menjadi fokus utama mereka dalam aksi ini.

Sistem kapitalis-sekular yang diterapkan Indonesia dianggap sebagai sumber semua masalah itu. “Rezim busuk komprador asing yang muncul dan bersekongkol membantu para perampok uang negara adalah sekedar dampak dari penerapan kapitalisme itu sendiri” tegas koordinator aksi, Sdr. fikri. “Dengan system islam sajalah semua permasalahan bangsa ini dapat terselesaikan”, tambahnya.

Apapun taruhannya, mereka bersepakat untuk memperjuangkan islam sampai islam bisa tegak kembali di muka bumi. Tuntutan mereka sebagaimana yang termaktub dalam pers release yang dikeluarkan oleh BKLDK adalah perlu dilakukannya perubahan basis konsep ketatanegaraan menuju pola ketatanegaraan Islam dengan penerapan syariah dan khilafah. (mediaumat.com, 28/1/2010)

12 comments

  1. I "Putu" Swastika

    Disaat Lembaga/Badan Kampus yang lain berjuang untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik dengan sistem yang sama (dibaca Sekulerisme-Kapitalisme) dengan balutan demokrasi, di saat yang sama pula melalui Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik dengan Sistem Islam yang sempurna. Allahu Akbar … 3x
    Gelora perjuangan dakwah Islam untuk menyeru kepada Syariah dan Khilafah semakin merebak dimana-mana … Memang MASA DEPAN ADA DI TANGAN ISLAM.

  2. Sudah saatnya negeri ini berubah, dalam skala perubahan yang mendasar dan menyeluruh dalam semua aspek Kehidupan. Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan lain sebagainya. Harus diatur dengan sebuah sistem. Yang memang benar Adanya, dan sanggup mempersatukan semua Potensi Umat diseluruh dunia. Yakni sistem Syariah dan Khilafah sebagai bentuk struktur sebuah negara yang utuh, Untuk membasmi segala macam Sistem kehidupan Busuk yang ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat pada Umumnya. Kini sudah saatnya Islam bangkit untuk menghapus Rezim yang ada. Kapitalisme Sekularisme Biang kehancuran sebuah bangsa. Tunggu apa lagi Ayo kita hancurkan. Allahu Akbar…

  3. wahai pemuda Islam sudah waktunya kalian semua bangun dr tidurdan berjuang demi tegaknya Syariah dan Khilafah, tinggal menunggu detik-detik…waktu, Allahu Akbar…

  4. Alumni Biologi UGM'87-93

    Allahu Akbar !! Hidup syariah & khilafah Islam !

  5. Allahu Akbar !! Hidup Syariah – Khilafah !!

  6. meskipun aksi tertangal 28 januari lebih besar dari pda aksi mahasiswa BKLDK tertangal 27 jan…tapi aksi tertanggal 28 jan sangat minus solusi ..dan tidak idiologis dan jauh dari nilai2 perjuangan islam…nampak sekali pelajaran berharga antra mahasiswa yang sekuler dengan mahasiswa yang tertanam nilai2 islam idiologis ..seharusnya para perserta aksi tertanggal 28 jan mencontoh aksi mahasiswa BKLDK tertanggal 27 jan….

  7. Invisible Gun

    wah, dari gambarnya, aksinya terkesan satu visi banget n kayanya udah ‘nyatu’ banget.. ada ‘perbedaan’ kayanya dari aksi yang dilakukan tanggal 28 ni ya..

  8. denBagus Ingarso

    keep istiqomah…meski jarang diliput kerena lagu lama politik media, satu diinjak, satu dijunjung..satu tidak diliput , satu nya lagi yg tgl 28 diliput dg membesar2kan anrkisme..Alhamdulillah aksi nasional “ganti sistem, ganti rezim ” 27 Januari 2010 BKLDK KORDA BANYUMAS kemaren lancar& dimuat di 2 koran Radar Banyumas&Suara Merdeka 28 Januari 2010…

  9. Subhanallah, perjuangan untuk menerapkan kembali Syariah dibawah Institusi Khilafah bak bola salju yang terus bergulir. Ia akan terus membesar dan membesar. menggilas siapapun yang menentangnya dan berperan aktif jika didalamnya. ya Allah, saksikanlah, kami telah menyampaikannya…
    Alhamdulillah, aksi 27 Jan 2010 BKLDK Korwil DIY sukses menyelenggarakan aksi, kurang lebih diikuti oleh 300 peserta mahasiswa ideologis. walaupun sepertinya media enggan mempublikasikannya. tak apa, Allah SWT yang akan mempublikasikannya esok di Hari Akhir. InsyaAllah.. Allahuakbar!

  10. Alumni perikanan-IPB 1998

    Mahasiswa cerdas, hanya ingat satu solusi: ISLAM, SYARIAH, KHILAFAH!Maju terus!Rakyat butuh aksi-aksi nyata kita!Tumbangkan sekulerisme!!!

  11. masihkah ada yang belum dan atau meeragukan bahwa islam akan dijaga dan dimuliakan Alloh SWT. melalui tangan-tangan kekasihnya yang senantiasa yakin akan janji-Nya yang pasti. lihat..lihatlah wahai kalian kalian kaum munafiq bahwa Alloh SWT. tidak akn pernah kehilangan tentara-Nya. maju terus para “pemuda Ideologis”. AllohuAkbar..!

  12. Solusi yang cerdas KAWAN! gelorakan Ide islam Ideologi tanpa henti. Bakar terus semangat untuk perjuangan ini,Agar kaum muslimin cepat sadar, Ide Syariah sesungguhnya harapan Indonesia bahkan dunia menuju kearah lebih baik menggantikan ideologi GADUNGAN(Kapitalis). Untuk BKLDK BRAVO!!!
    AllahuAkbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*