Aktivis Anti-Perang: Konferensi London Cuma Omong Kosong

Konferensi Afghanistan yang berlangsung di London hari ini diwarnai aksi unjuk rasa aktivis anti-perang. Mereka memadati kawasan Lancaster House, tempat konferensi berlangsung. Para aktivis dari organisasi Campaign for Nuclear Disarmament dan Stop the War Coalition (STWC) itu menyerukan agar perang di Afghanistan segera diakhiri dan pasukan asing ditarik dari negeri itu.

Dalam aksinya, mereka membawa keranda mayat bertuliskan “The Blood Price” sebagai lambang keprihatinan terhadap korban perang yang sudah berlangsung selama delapan tahun itu. Para aktivis tersebut mengecam konferensi yang menurut mereka bukan bertujuan untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan.

“Perang di Afghanistan tidak punya tujuan yang jelas. Perang itu semakin meluas dan tak terkendali, serta menimbulkan dampak negatif sampai ke Pakistan. Seluruh pasukan NATO di Asia Selatan dikerahkan ke Afghanistan dan selama delapan tahun ini perang itu hanya memicu makin meningkatnya produksi obat bius, maraknya tindak korupsi dan kehilangan harta benda serta nyawa, baik dari sisi warga sipil maupun para tentara,” kata Kate Hudson, Ketua Campaign for Nuclear Disarmament.

Sementara jubir STWC menegaskan bahwa pasukan asing tidak bakal memenangkan perang di Afghanistan. “Para pemimpin negara yang sekarang berkumpul di London cuma punya satu rencana atas bencana yang ditimbulkan oleh perang yang mereka ciptakan, yaitu perang yang lebih lama lagi,” kata jubir STWC.

Konferensi Afghanistan di London dihadiri oleh delegasi dari 70 negara, termasuk delegasi dari Afghanistan yang dipimpin Presiden Hamid Karzai. Konferensi itu mengisyaratkan bahwa pasukan asing tetap akan dipertahankan di Afghanistan sampai lima tahun ke depan.

Kontrol keamanan untuk sejumlah provinsi akan diserahkan pada pemerintah Afghanistan pada akhir tahun 2010. “Tapi kontrol untuk seluruh provinsi baru akan diserahterimakan ke pemerintah lima tahun lagi,” kata Menlu Inggris, David Miliband.

Konferensi itu juga menyepakati pemberian bantuan dana sebesar 140 juta dollar untuk membiayai program reintegrasi dan penambahan pasukan militer serta aparat kepolisian Afghanistan. Delegasi yang hadir setuju untuk merekrut 171.600 tentara serta 134.000 polisi baru sampai bulan Oktober 2011.

Sementara pihak Taliban menyebut konferensi London tidak lebih sebagai ajang propaganda para peguasa yang “gila perang” yaitu Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. “Para penguasa itu ingin menipu dunia dengan menyelenggarakan konferensi London, untuk menunjukkan seolah-olah masih banyak orang yang mendukung perang mereka,” demikian pernyataan Taliban.

Menurut Taliban, konferensi London bertujuan untuk memperpanjang penjajahan negara-negara asing terhadap kemiliteran, perekonomian, budaya dan politik di Afghanistan. Dalam pernyataannya Taliban juga menegaskan bahwa mereka tidak akan termakan bujuk rayu Karzai yang menawarkan uang dan pekerjaan pada pejuang-pejuang Taliban agar mereka mau meletakkan senjata. (eramuslim.com, 29/1/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*