TORONTO- Pertemuan unik digelar di Toronto, Kanada, Senin waktu setempat. Pertemuan ini diberi tajuk Konferensi ””Perang Media Melawan Islam (Media War on Islam Conference)””. Sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan hadir dalam acara yang dihelat di pusat kegiatan Islam, Toronto.
Acara ini digelar untuk memberikan sindiran kepada sebagian besar media massa dunia Barat yang selalu kurang simpatik dalam memberitakan Islam. Atase Pers Kedutaan Besar Iran di Kanada, Hamid Mohammadi. Dalam kesempatan itu, dia memberikan pidato soal perilaku media Barat dalam memberitakan Iran. Menurut dia, selama ini, media Barat memiliki pandangan yang negatif terhadap Islam.
“Di mata mereka, Islam dianggap sebagai agama yang tidak punya kemampuan untuk mengelola negara,” ujar dia seperti dikutip situs harian setempat, National Post. Pandangan seperti ini, kata dia, juga menjadikan keberadaan Iran sebagai negara Islam, di mata media Barat tidak legal. Dia menilai, kondisi ini terjadi karena adanya kebencian dan ketakutan media Barat terhadap perkembangan Islam. Di akhir pidatonya, dia mengutip kalimat yang menyatakan bahwa perang masa depan di tangan media, dan kata-kata akan lebih mematikan ketimbang peluru.
Konferensi ini secara keseluruhan berjalan lancar, walaupun para pengunjuk rasa yang menentangnya berkumpul di luar gedung. Polisi setempat juga berjaga-jaga untuk menghindari terjadinya bentrok. Diduga, para penentang konferensi tersebut membakar Alquran dalam aksinya. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bekas-bekas bakaran kertas yang diduga merupakan lembaran Alquran oleh Panitia Konferensi, Zafar Bangash. Dia kumpulkan bekas bakaran itu dan dibungkus plastik. (republika.co.id, 16/2/2010)