Konjen AS Surabaya Digoyang Penolak Obama

Penolakan atas kedatangan Presiden Barrack Obama tidak hanya terjadi di Bandung. Di Surabaya pun Obama ditolak.

Penolakan disampaikan ratusan mahasiswa di depan Konsulat Jenderal (Konjen) AS, Dr Soetomo, Surabaya, Jumat 12 Maret 2010. Mereka tergabung dalam kelompok Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK).

Aksi ini diawali dengan long mach menyusuri Jl Raya Darmo, kemudian dilanjutkan berorasi dengan penjagaan sejumlah personel polisi di depan Konjen AS. Sambil membawa sejumlah poster berisi kecaman atas kebiadaban AS, mereka menyerukan dan mengajak masyarakat melakukan penolakan kedatangan Obama.

Selain berorasi mereka juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penindasan oleh AS. Di antaranya kepada bangsa Palestina, Afganistan, Pakistan dan negara Islam lainnya termasuk Indonesia. Sementara mahasiswa peserta demo lainnya membagikan selebaran kepada para pengguna jalan.

Salah satu adegan digambarkan sosok Obama mengenakan topeng kardus bergambar Setan Merah dengan kepala bertanduk. Poster kecaman lainnya, di antaranya tertulis “AS Musuh Islam”, “Warning AS Penyebab Kesengsaraan”, “Obama Sang Penjajah”, “Out from Indonesia” dan lainnya.

Dalam orasinya, mahasiswa juga mengkritik pemerintah SBY yang tunduk dengan AS. Terbukti, petugas TNI dan Polri dilibatkan menyambut kedatangan Obama.

“Aparat keamanan berfungsi menjaga pertahanan negara. Ini malah dilibatkan menjaga Obama, yang jelas-jelas melakukan penjajahan. Ini sangat bertentangan dengan konstitusi negara yang berbunyi segala bentuk penjajahan harus dihapuskan,” lanjut orator lainnya.

Sebelum diakhiri BKLDK membacakan pernyataan di antaranya, menyebut tidak ada bedanya Obama dengan Bush, mengajak semua komponen tidak terpengaruh tipu daya AS. Mendapat kecaman itu, tidak seorang pun perwakilan Konjen AS yang keluar menemui pendemo. Satu jam kemudian, aksi diakhiri dengan berdoa mengutuk kekejaman AS. (vivanews.com, 12/3/2010)