JAKARTA- Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, berpendapat, kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia tidak membawa keuntungan ekonomi sama sekali.
Hal itu disampaikan Ichsan seusai menghadiri diskusi “Menyingkap Kejahatan Amerika dan Misi Dibalik Lawatan Obama” yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia di Wisma Antara, Selasa (16/3/2010).
Menurut Ichsan, kedatangan Obama hanya akan menjadikan Indonesia sebagai ajang pertarungan antara Amerika Serikat dan China. “Krisis kapitalisme Amerika mengambarkan menguatnya China yang luar biasa. Artinya, ketika kita aplikasikan di Indonesia, apakah kita bersedia menjadi ajang pertarungan AS dan China di negeri kita?” katanya.
Selain itu, kedatangan Obama, dilihat dari perspektif kawasan, hanya membawa kepentingan Amerika dalam mencari kawasan yang mendukung pengamanan distribusi minyak Amerika di Selat Malaka.
“Perspektif kawasan dalam ekonomi politik, Amerika sangat memerlukan Indonesia karena Selat Malaka dilintasi perdagangan minyak yang lewat Selat Malaka bisa 1-2 juta barrel per hari,” ujarnya.
Oleh karena itu, agar tidak sekadar dimanfaatkan oleh negara lain, Ichsan berpendapat, Indonesia harus memperbaiki struktur ekonominya terlebih dahulu.
Presiden Obama dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada Maret ini. Kedatangan Presiden yang sempat menempuh pendidikan dasar di Indonesia itu mengundang penolakan dari beberapa kalangan, termasuk Hizbut Tahrir Indonesia. (Kompas.com, 16/3/2010)