Kerjasama Forum Umat Islam (FUI), HTI, BKSPPI, YPI Al-Azhar dan Tim Pembela Muslim (TPM).
Kaum muslimin Poso dibantai dengan disalib oleh kaum non muslim
FUI Gelar Tabligh Akbar, Peringati Tragedi Pembataian Poso
Ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam mengelar Tablig Akbar untuk memperingati tujuh tahun tragedi pembantaian pesantren Walisongo, Poso, Sulawesi Tengah.Dalam tragedi yang terjadi pada bulan Mei 2000 itu, sekitar 195 umat Islam menjadi korban, namun sampai saat ini kasusnya tidak kunjung selesai.
Forum Umat Islam mendesak pemerintah dan kepolisian untuk menyelesaikan permasalahan ini secara adil, serta tetap melindungi warganya dari aksi kekerasan. “Kami mengingatkan dan mendesak untuk menyelesaikan kasus pembantaian Pesantren Walisongo di Poso, karena perjanjian Malino tidak berjalan, ” kata Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath di Aula Buya Hamka Masjid Al-Azhar, Jakarta, Senin (28/5).
Ia menegaskan, jika pemerintah tidak mampu menuntaskan kasus tersebut, maka pemerintah harus meminta maaf dan meminta keridhoan keluarga korban, serta memberikan uang penggantian (diat) sesuai dengan hukum Islam. “Per kepala mendapatkan diat atau tebusan sebesar seribu dinar yang setara dengan uang sekitar 400 juta rupiah, “ujarnya.
Menurutnya, saat ini masih banyak korban di Poso yang masih mengungsi, dan harta benda mereka yang dirampas hingga saat ini belum dikembalikan.Peringatan tragedi pembantaian pesantren walisongo, Poso, selain diisi dengan tausyiah dari para tokoh Islam, di antaranya Ketua MUI Cholil Ridwan, Ketua DDII Zahir Khan, Ketua TPM Mahendradata, serta Juru Bicara DPP HTI M. Ismail Yusanto, juga diisi dengan pemutaran film yang memperlihat kondisi korban penganiyaan.
Selain itu juga menghadirkan kesaksian salah satu korban yakni pengajar Pesantren Walisongo Ustad Ilham. Ilham mengaku, selain melihat secara langsung kejadian penganiyaan terhadap umat Islam, dirinya juga menjadi korban kekerasan dan penyiksaan. Meski demikian, dari berbagai kekerasan yang menimpanya, Ilham sempat merasakan langsung ada mukjizat dari Allah.“Ketika luka-luka ditubuh saya disiram dengan air lemon dan air cuka saya hanya merasakan hangat saja, dan itu justru meringankan rasa sakit yang saya rasakan, ” tuturnya.
Ia bersama korban lainnya, menuntut keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan dan mengungkap dalang di balik berbagai tragedi yang mengorbankan ratusan umat Islam. Sebab sampai hari ini, pelakunya masih berkeliaran secara bebas di Poso, bahkan masih terdaftar sebagai PNS.(novel) Sumber : http://www.eramuslim.com
Galeri Foto Tabligh Akbar
Jamaah memadati ruang pertemuan Al-Azhar Jakarta
Ustadz Muhammad al-Khaththath, mewakili Forum Umat Islam: “Mari galang persatuan”
Jajaran narasumber Tabligh Akbar
KH. Cholil Ridwan, Ketua MUI menyampaikan fakta konspirasi non muslim
Ustadz Mursalin, Ketua Panitia Tabligh Akbar: “Ummat Islam perlu kekuatan”
Mahendradatta, SH. (Tim Pengacara Muslim), media massa tidak membela kaum muslim. HAM hanya berlaku untuk non muslim.
Ustadz Amidhan bersama saksi hidup korban Poso
Ustadz Ilham, pengajar Pesantren Wali Songo, yang selamat dari pembantaian
Putri pendiri Pesantren Wali Songo, kehilangan suami dan anaknya.
Saksi hidup korban pembantaian Poso: “kami dibohongi dan dibantai non muslim”
H. Zahir Khan (Ketua DDII)
Ustadz Ismail Yusanto (Jubir HTI)
Ustadz Ismail menggugah kesadaran jamaah bahayanya konspirasi asing
Tampak hadir H. Mashadi (Ketua FUI)
Suasana Jamaah Tabligh Akbar
[IS]
Alhamdulillah senang sekali umat Islam bersatu memikirkan urusan kaum Muslim.
Masalah Poso, adalah satu dari sekian ribu masalah. Hanya Khilafah yang akan menuntaskan masalah-masalah tersebut, karena itu mari galang persatuan dan kesatuan kaum Muslim, Allahu AKbar!
Para sedherek kaum muslimin, mangga kita tansah waspadha marang kongkalikonganipun tiyang2 kapir dumateng kaum muslimin. Salam saking Ngayogyakarta
(Saudara2 kaum muslimin, mari kita selalu waspada terhadap konspirasinya kaum kafir atas kaum muslimin, salam dari Yogya; Red)
Moga Allah Memudahkan Urusan Kita dalam menuntaskan Kewajiban terbesar ini……Waking The Sleeping Giant “KHILAFAH”
pak pulisi, tolong diselesaikan kasus ini secara adil dan jujur. Jangan dipolitisir, dan jangan di-proposal-kan. Yang jadi korban kan warga kita juga. Apalagi sesama kaum muslimin. Waspadai juga kepentingan asing di Poso.
udah tak bisa lagi kita lihat pemerintah ini, menyelesaikan persolan apapun termasuk poso,kecuali khilafah,makanya khilafah harus ditgakkan segera segera segera ……….allahu akbar.allahuakbar
kala Islam hanya dimaknai ritual
terhempaslah tali ukhuwah
hanya Khilafah
nan bisa merekatkan milyaran kaum muslimin
dalam naungan indahnya Islam
hanya tetesan air mata yang menyertai kaum muslimin yang telah wafat dalam pembantaian poso.
wake up moslem ummah !!
wake up giant !!
ketika khilafah sudah berdiri, kafir kafir itu tidak akan berani menyentuh kaum muslimin, apalagi melakukan pembunuhan seperti ini.
—miss caliphate so much !
trus lah berjuang usut tuntas kasus poso jangan menyerah
ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR.
Bagi para korban yang meninggal saya doa kan semoga mereka semua masuk surga amiiiin ya ALLAH YA ROBBAL ALAMIN & bagi korban yang masih hidup semoga di berikan kesabaran oleh ALLAH TA’ALA
Semoga semua kejadian ini semakin membuka mata kita. belum cukupkah bukti kekjaman orang-orang kafir terhadap umat muslim?
galang persatuan, perkuat ukhuwah, dan tegakkan Khilafah..!!! hanya itu cara mengembalikan kekuatan umat muslim untuk kedamaian dunia.
alhamdulillah jika kasus poso benar-benar hendak dituntaskan
sampai keakar-akarnya, karena jika tidak tuntas maka dikemudian hari tidak akan pernah aman.apalagi pembantaian itu banyak mengorbankan orang-orang anak-anak, wanita, orangtua(lansia).Benar-benar kasus pembantaian di pesantren itu adalah kebiadaban.
Alhamdulillah, akhirnya kasus ini kembali hangat dibicarakan, Semoga mereka kaum Munafik mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Semoga kaum muslimin yang tertidur bisa terbangun dengan melihat fakta perbuatan kaum munafik tersebut, sehingga dengan kesadarannya mereka bangkit dari tidurnya.
Semangat terus memperjuangkan ISLAM sebagai pengatur kehidupan.
Hanya dengan ISLAM, manusia akan menjadi manusia yang bener-bener manusia.
karena ISLAM, akan memanusiakan manusia.
Indahnya jihad dan syariat islam
“Sebuah hasil perjuangan takkan dinilai oleh Allah Swt tetapi apa usaha kita untuk mewujudkan hal itu, terutama di negeri yang kapitalis ini, hanya satu cara yang dapat mewujudkan hal itu ‘TERAPKAN SYARIAT ISLAM SEGERA SEBELUM ALLAH BERTAMBAH MURKA’ Allahu akbar….”
Siapapun dia, butuh keamanan hidup.
Khilafah,,, penjaga ‘darah’ kaum muslimin dan non-muslim
Setiap kejadian di muka bumi pasti ada hikmahnya, semoga peristiwa pembantaian umat muslim di Poso membangkitkan semangat penegakkan khilafah di Indonesia.
Sudah jelas dalam al qur’an.tubuh kita hanyalah rumah..ruh kita hanya yang menempati.kejadian poso adalah jembatan menuju surgawi bagi para suhada yang menghadap ilahi.
Semoga para syuhada mendapatkan surga disana..buat kita yang ditinggalkan, mari perketat barisan, jangan sampai ada pihak pihak yang bisa masuk dan merusak harmonisasi hubungan Ukhuwah kita..Allahu Akbar….
saya sedih sekali
banyak forum, seperti “fica.com” yang menjelek-jelekkan muslim seolah muslim pembantai dan mereka dibantai
padahal nmereka jauh lebih kejam.
Astagfirullah.. mohon maaf apabila kata2 saya salah.
mohon dihapus saja.
untuk para kaum suhada, saya mengucapkan “selamat”
karena seindah-indahnya wafat, adalah mati syahid.
InsyaALLAH surga menanti. Amin..