HTI Press. Gelombang penolakan kedatangan Obama ke Indonesia kian bermunculan. Belum reda opini ribuan ulama nusantara yang menyatakan penolakan atas kedatangan kafir harbiy Obama, Selasa (16/03) sejumlah Syabab Hizbut Tahrir Indonesia – DPC Rancaekek membacakan pernyataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia “Tolak Obama (Pemimpin Negara Penjajah)” di hadapan calon penumpang Kereta Api, Rancaekek, Bandung. Pembacaan pernyataan sikap tersebut dilakukan berulang-ulang mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00 WIB, sehingga genap ratusan kaum muslimin menyimak apa yang dibacakan oleh syabab Hizbut Tahrir tersebut.
Pembacaan pernyataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia dilakukan dalam rangka menyadarkan ummat bahwa pentingnya ummat Islam menolak kehadiran kafir harbiy obama di Indonesia. Agenda pembacaan ini pun merupakan warming up bagi kegiatan Masyirah Kubra Tolak Obama yang akan dilaksanakan oleh HTI DPD I Jawa Barat di Kota Bandung pada Kamis 18 Maret 2010 yang akan datang.
Banjir Dukungan
Pernyataan penolakan obama tidak hanya muncul dari syabab Hizbut Tahrir yang membacakan pernyataan sikap, tapi juga muncul dari elemen kaum muslim di sana. Mulai dari pengamen jalanan, calon penumpang, sampai kepala stasiun pun menolak kehadiran Obama. “Orang yang tega menewaskan jutaan kaum muslim tidak layak dijadikan tamu kehormatan”, begitu tandasnya. Stasiun Kereta Api Rancaekek merupakan salah satu titik massa yang sangat penting di Rancaekek karena tiap harinya lebih dari dua ribu orang berangkat ke Bandung dari stasiun kereta api ini. (Humas HTI DPC Rancaekek)
Subhanallah Perlu ditiru kayaknya. Salut… salut…
Mantab hamlatul hams-nya ikhwan Bandung. boleh ditiru neh di tempat lain. Alhamdulillah luarrr biasa… Allahu Akbar!
Ahsantum bima fa’altum!
Sungguh luar biasa yang rekan-rekan Rancaekek lakukan!
Meskipun ini aksi penolakan yang relatif ‘kecil’, tapi saya yakin akan berdampak BESAR..
Bayangkan opini yang akan berkembang di masyarakat Indonesia jika di semua kecamatan di republik ini seruan Syariah& Khilafah dilakukan dengan cara seperti ini, secara massiv, serentak! salut buat teman2 sekalian.. Ini jadi inspirasi buat saya.. Akan saya ajak para pejuang di tempat saya u/lakukan sebagaimana yang rekan2 Rancaekek lakukan!
Untuk Tn. Obama, Anda tidak diterima di negeri ini, khususnya jika Anda bertandang ke tempat seperti Rancaekek, juga tempat saya–insya Allah, karena saya yakin para Syabab di tempat-tempat seperti Rancaekek tidak akan membiarkan Anda datang!
Ucapan salut juga saya sampaikan pada Kepala Stasiun kereta apinya.. Semoga Allah menjadikan beliau sebagai orang yang lebih shalih, mendukung dakwah di barisan paling depan, begitu pula dengan rekan2 Rancaekek..
Salam..
Halo halo bandung ibu kota pejuang dakwah, Hallo halo bandng pejuang dakwah pasti menang
subhanallah, hmmm terinspirasi nih… kira kira bisa gx ya klo di kampus,, mantap!!!
Yang penting bukan sekedar apresiasi bahwa ‘ini menginspitrasi’; tapi, yang lebih penting kita tangkap spiritnya, lalu segera elaborasi dalam banyak moment berikutnya… Kalau perlu moment2 seperti ini kita ciptakan sendiri… Selalu ada banyak pernyataan HT yang bisa dibacakan di depan publik… Salut sama teman2 Rancaekek karena dalam kaca mata saya Anda sekalian adalahlah orang2 yang terkategori “talk less, do more”… Bukan sekedar ‘akan’, tapi Anda sudah sampai level ‘eksekusi’… Kami berharap bisa seperti Anda… Tetap konsisten, istiqamah Saudara-saudaraku… Saya sungguh merindukan berada di tengah-tengah Anda, menjadi seperti Anda…
Wah mantap!
Kalau kami di kampus cuma nyebar2 leaflet aja.
Soalnya orang2nya pada lalu lalang, ga ada tempat nongkrong macam di stasiun.
Moga Allah senantiasa menaungi!
Sepertinya bisa lebih mantab lagi!
Di Bandung juga ada terminal2 tempat bus2 antar kota trasnit beberapa saat sebelum ngangkut penumpang. Contohnya Cicaheum dan Leuwi Panjang. Selain itu, ada beberapa stasiun kereta Api seperti Rancaekek yang juga padat calon penumpang menunggu sarana transportasi yang akan mereka pakai. Misalnya Kiara Condong, Cikudapateuh, Ciroyom, sampai ke Padalarang. Ada juga mesjid-mesjid yang selalu dipakai shalat berjamaah dan pasti ramai, khususnya di waktu maghrib, jumlahnya puluhan ribu. Juga ada beberapa pasar tempat orang ramai berkumpul. Atau ada juga pabrik-pabrik yang ramai oleh para buruh saat jam pulang kerja. Kalau di semua tempat tadi minimal ada aktivitas sebarkan PR HT, dan kalau memungkinkan sampai dibacakan, lalu ini dikerjakan mulai Sabang sampai Merauke….
Ini revolusi! Sadarkah kita?
Untuk kampus, seingat saya kampus seperti itb / upi punya kantin kampus yang biasa disinggahi para mahasiswa untuk makan sambil diskusi mata kuliah, dan mereka umumnya tidak lalu-lalang. Di itb sendiri, kantin-kantin seperti itu seingat saya ada lebih dari dua lokasi di dalam kampus dan ada lebih dari tiga lokasi di ring luar kampus. Perlu juga sesekali para mahasiswa diberi pencerahan agar lebih cinta Islam, syariah dan Khilafah…
Subhanalloh, Allohu Akbar!!
salut…inspiratif dan briliant idea!!!
temen2 ana juga ada yang bacain Press realease di masjid2 seusai shalat magrib dan shalat jumat. respon dari masyarakat juga baik2. bahkan mereka (masyarakat) sangat menunggu kehadiran orang2 seperti itu. Orang yang akan menumbuhkan kesadaran politik ummat.
mantabs
semoga gaung penolakan obama akan terus menggema, begitu juga dgn GAUNG PENEGAKKAN SYARIAH DAN KHILAFAH terus MENGGEMA tidak hanya di indonesia tapi di negeri2 lainnya d bumi ini…
para pejuang SYARIAH DAN KHILAFAH teruslah semangat dalam menyuarakan IZZUL ISLAM WAL MUSLIMIN…
ALLAHUAKBAR…