Majalah Jerman SPIEGEL yang terbit hari Selasa (17/3) dalam artikelnya mengklaim bahwa ada kerjasama yang kuat antara Israel dan dengan negara-negara Arab di kawasan Teluk untuk melawan Iran.
Majalah itu juga menyebutkan bahwa Arab Saudi sudah cukup jauh terlibat dalam pembicaraan secara terbuka dengan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton tentang ide perlunya opsi militer dilakukan untuk menghadapi Negara Republik Islam Iran.
Dalam artikelnya, SPIEGEL mengutip sumber-sumber intelijen Barat yang menyatakan keyakinannya bahwa Saudi akan dengan senang hati mengizinkan wilayah udaranya dilewati jet-jet tempur Israel jika terjadi serangan ke Iran. Pernyataan itu sejalan dengan laporan yang menyebutkan bahwa AS melarang pesawat-pesawat tempur Israel terbang di atas wilayah udara Irak, negara tetangga Iran.
SPIEGEL juga mengaitkan laporannya dengan hasil konferensi tingkat tinggi Liga Arab baru-baru ini yang dengan suara bulat menyerukan Palestina untuk memulai perundingan baru dengan Israel, lewat mediasi AS.
Di pihak lain, sejumlah pengamat menuding laporan SPIEGEL banyak dipengaruhi oleh kepentingan rezim Zionis Israel. SPIEGEL dianggap tak lebih sebagai corong propaganda Israel untuk mengobarkan perang psikologis terhadap negara Iran. (eramuslim.com, 18/3/2010)
Arab saudi memang jongosnya israel, umat banyak yang tidak tahu dengan jati diri para pemimpinnya dikiranya sangat membela islam tapi justru musuh yang sangat berbahaya.Wahai umat islam lihatlah siapa pemimpin yang jadi pemimpin kalian yang sejatinya adalah para munafikin laknatullah.