Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Wilayah Bangladesh
No : 05/150310
Tanggal : 29 Rabiul Awal 1431 H/ 15 Maet 2010 M
Keterangan Pers
Satu-satunya Jalan Untuk Menggetarkan Pasukan Penjaga Perbatasan India adalah Pengadopsian Kebijakan Ofensiv
Kemarin terjadi insiden penyerangan yang dilakukan oleh pasukan penjaga perbatasan India (Indian BSF) di daerah perbatasan Sylhet dengan menduduki Mandir Tila di Jaintapur. Pasukan penjaga perbatasan India melepaskan tembakan ke arah kaum Muslim warga sipil penduduk daerah itu yang menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka.
Yang menjadi sebab beraninya Pasukan Penjaga Perbatasan India melakukan serangan adalah ketundukan pemerintah yang dipimpin Sheikh Hasina dihadapan India. Pasukan penjaga perbatasan India selama beberapa minggu lalu terus melakukan serangan brutal terhadap masyarakat di kawasan tersebut. Namun, pemerintah Bangladesh tidak merespon serangan kaum musyrik Hindu itu dengan membalas serangan, akan tetapi hanya dengan menyampaikan “protes keras” oleh militer Bangladesh. Kami di Hizbut Tahrir menegaskan kepada kaum Muslim dan ahlul quwah di Bangladesh, kami tegaskan akan pentingnya mengadopsi politik yang kuat untuk menggetarkan pasukan penjaga perbatasan India. Politik itu ringkasnya sebagai berikut:
- Memutuskan semua bentuk hubungan diplomasi dengan India dan memperlakukan India sebagai negara muhariban fi’lan (negara yang secara defacto sedang memerangi) sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT:
- Direktur Jenderal pasukan penjaga perbatasan Bangladesh harus mengambil sikap berperang. Apalagi dalam kondisi ketika pasukan penjaga perbatasan India menembaki kaum Muslim di kawasan perbatasan. Bagaimana mungkin ia justru diizinkan pergi ke New Delhi dan bertemu dengan panglima pasukan penjaga perbatasan India dan mengeluarkan keterangan pers setelah pertemuan itu dengan mendeskripsikan pertemuan itu sebagai pertemuan yang “sangat ramah”? Ia adalah seorang prajurit di medan perang dan tidak beralih profesi sebagai diplomat. Juga tidak bijaksana mengirimkan tentara untuk melakukan negosiasi. Seharusnya ia terjun memimpin pasukan dimedan perang.
- Saat ini kita harus mengadopsi politik ofensiv terhadap pasukan penjaga perbatasan India. Kita wajib membalas serangan mereka seperti serangan mereka terhadap kita. Kita wajib berjalan untuk membebaskan negeri mereka sehingga memaksa mereka untuk bereaksi dengan menyampaikan “protes keras”, bukannya kita. Kita waib menyerang mereka lebih dahulu sebelum mereka berpikir untuk menyerang kita. Setelah itu mereka tidak akan terlihat lagi dari perbatasan mereka. Inilah jalan untuk memberi mereka pelajaran. Allah SWT berfiman:
فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُواْ عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS al-baqarah [2]: 194)
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (QS al-Maidah [5]: 82)
Agar kita menjadi jelas, strategi ini kami tidak meletakkannya diantara tangan pemerintah sebagai tuntutan kami terhadapnya. Pemerintah ini adalah yang sejak awal melakukan kejahatan atas masyarakat. Bahkan mencampakkan hukum-hukum Allah SWT. Allah SWT berfiman:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ …
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka … (QS al-Fath [48]: 29)
Sikap keras itu tidak ada dalam diri pemerintah terhadap orang-orang salibis dan kaum musyrik. Karena itu pemerintahan seperti itu wajib dicampakkan. Namun bukan untuk mendatangkan koalisi Partai Rakyat Bengali yang menyerah dan melakukan penghianatan yang sama dengan yang dilakukan oleh pemerintahan Sheikh Hasina. Bahkan targetnya wajib berupa mencabut sistem kafir saat ini sejak dari akarnya dan mendirikan Daulah Khilafah yang akan menerapkan hukum Allah SWT tentang kaum musyrik hindu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ قَاتِلُواْ الَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُواْ فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS at-Tawbah [9]: 123)