Kabul – Satu helikopter Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO pada Selasa jatuh di provinsi Wardak, sekitar 40 kilometer sebelah barat ibukota Afghanistan, Kabul, kata jurubicara pemerintah Provinsi Wardak, Shahidullah Shahid, selasa.
Kecelakaan itu menewaskan satu orang yang ada di dalamnya dan melukai tiga orang lainnya, kata Shahid.
“Pada Selasa pagi ini satu helikopter pasukan NATO menghantam sebuah gunung dan jatuh di luar ibukota provinsi Wardak, Maidan Shahr, menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya,” kata Rashid.
Reruntuhan helikopter naas itu masih berserakan di kawasan Bagh-e- Zanana, tempat jatuhnya helikopter itu.
Ia juga mengatakan bahwa helikopter itu kemungkinan milik pasukan Turki karena di kawasan itu Pasukan Turki ditempatkan untuk membangun kembali provinsi tersebut.
Lebih dari 1.000 tentara Turki bertugas di Afghanistan dalam kerangka pasukan ISAF pimpinan NATO untuk membantu pemulihan keamanan di negara itu pasca-rezim Taliban.
Sementara itu, dua tentara NATO, salah satu di antaranya serdadu Inggris, tewas akibat ledakan bom di Afghanistan utara, Senin, sehingga jumlah tentara asing yang tewas di negara itu pada tahun ini menjadi 128 orang.
Kematian tentara Inggris itu menambah jumlah tentara Inggris yang tewas di negara bergolak itu menjadi 276 orang sejak operasi militer pimpinan Amerika Serikat pada Oktober 2001.
Dari jumlah korban tewas tersebut, sedikitnya 242 tewas akibat bom rakitan yang ditanam gerilyawan Taliban.
Tentara, yang bertugas bersama seorang rekannya di Batalion ke-3 Rifles itu tewas sekitar tiga kilometer sebelah selatan kota Sangin di provinsi Helmand.
Tentara yang itu bukan bagian dari Gerakan Gabungan, gempuran yang melibatkan 15.000 tentara asing, yang bertujuan membersihkan pejuang dari daerah Marjah dan Nad Ali di wilayah ladang popi lembah sungai Helmand tengah.
Keluarga tentara itu belum diungkapkan identitasnya hingga keluarganya telah diberitahu.
Sekitar 15.000 tentara, termasuk 4.400 prajurit Afghanistan, ikut dalam gempuran di wilayah selatan negara itu yang menjadi benteng pertahanan gerilyawan.
Inggris menempatkan 10.000 tentaranya di Afghanistan, satuan terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar mereka ditempatkan di Helmand, propinsi paling bergolak di Afghanistan.
Sekitar 31 tentara Inggris tewas dalam tahun ini, termasuk dari 13 serdadu dari Satuan Rifles, semuanya tewas di Sangin, wilayah yang masih dilanda pertempuran hebat antara pasukan asing dan Taliban.
Pada 2009, 108 tentara Inggris tewas di Afghanistan, membuatnya tahun paling mematikan bagi balatentara kerajaan itu. (ANTARA, 23/3/2010)
Alloh yg menghidupakan dan mematikan. Tp kenapa mereka ingkar?