Jakarta – Pembatalan Kongres Internasional Perkumpulan Lesbian, Gay, dan Intersex Internasional oleh kepolisian dinilai tindakan yang tepat.
“Mestinya mereka nggak dapat tempat di Indonesia, selama orang Indonesia masih berpegang pada nilai-nilai agama, dan kesucian, dan tidak ada agama yang mengizinkan,” cetus Juru Bicara HTI M Ismail Yusanto, saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (26/3).
Melihat banyaknya oragnisasi keagamaan yang menolak adanya kongres tersebut, Yusman meminta pemerintah lebih tegas lagi menyikapi kaum homo, lesbian, dan trans seksual, yang semakin berani menunjukkan jati dirinya.
“Kongres itu harus ditolak karena sebuah kemungkaran. Kalau lesbian dan gay dibiarkan, mau jadi apa? Anjing saja nggak ada yang homo,” katanya sengit.
Penyimpangan seksual laki-laki dan perempuan, menurutnya, akan memusnahkan bangsa di muka bumi ini. Sebab, akan mengurangi jumlah perkawinan lawan jenis dan mengakibatkan angka kelahiran manusia menurun.
“Mereka nggak boleh makin berani, berbuat maksiat kok berani, ini masyarakat sakit namanya,” tukas dia.
Meski begitu HTI belum merencanakan untuk melakukan aksi turun ke jalan, menentang perkumpulan gay dan lesbian, yang semakin kentara di tengah masayrakat.
“HTI di Jatim dan Surabaya sudah mengeluarkan pernyataan sikap, MUI dan organisasi Islam juga sudah banyak yang menyatakan sikap. Jadi nggak perlu aksi, begitu saja sudah pada ngibrit kok,” tandasnya. (inilah.com, 26/3/2010)
Pemerintah tunjukkanlah sikap yang keras dan tegas terhadap kemungkaran yang ada dimasyarakat, jangan beraninya sama teroris saja. Larang tuh kaum Gay, homo, dan lesbian yang memang diharamkan.
masalah ini harus benar benar di waspadai karna masih banyak orang orang yg tak beragama akan terus merongrong kewibawaan negri ini yng mayoritas muslim terutama yang membelanya jangan mengatasnamakan ham hukum allah lebih rendah orng orang yang tak mengerti agama inilah yang paling berbahaya keberadaanya
Peserta Kongres Gay ke Batu dengan Dalih Wisatawan
Friday, 26 March 2010 10:52 Nasional
Ditolak di berbagai tempat, Konferensi Gay dan Lesbian akhirnya menuju Batu, Malang, dan Jogja. Berdalih wisata?
Hidayatullah.com–Konferensi Regional International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) yang sedianya digelar hari ini (26/3), akhirnya gagal. Gagalnya acara tersebut setelah mendapat penolakan keras dan tidak turunnya izin dari kepolisian.
Namun berhubung peserta dari luar negeri telah berdatangan, akhirnya hanya menjadi wisatawan.
“Ya, akhirnya mereka menjadi wisatawan,” ujar Ketua Gaya Nusantara, Rafhael Dakosta kepada hidayatullah.com tadi pagi.
Acara tersebut pun, yang menurut sejumlah kabar akan diadakan secara sembunyi-sembunyi, tidak dibenarkannya. “Nggak diadakan secara sembuyi-sembuyi juga kok,” imbuhnya.
Sementara ketika ditanya apakah acara pindah ke Batu, Malang, dan Jogjakarta, ia mengatakan, di dua tempat tersebut juga tidak mendapat izin dari kepolisian. Namun, tambahnya, sejumlah peserta telah berangkat ke Batu, Malang, dan Jogja sebagai wisatawan. [ans/www.hidayatullah.com]
tetap saja ada umat muslim yang membela….ayo satukan barisan bagi umat yang istiqomah menegakkan syariah…lebih lantang HTI….kita harus bangkit…orang2 yg setuju ttg Gay-Lesbi adalah penjilat agar dipandang mendukung HAM!!!
Di Aceh, di salah satu radio di banda Aceh, dilakukan dengar pendapat tentang konferensi ILGA. dan semua yang beropini menolak penyelenggaraannya.
satukan opini, bentuk kesadaran umat untuk menolak setiap maksiyat. dan makar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat islam moderat yang banyak maksiyat.
sbenernya tujuan nurani mereka apa? mungkin seperti itulah ketika keimanan rapuh, keanehan manusia dijadikan sebuah kebanggaan yg tak jelas