KABUL- Jumlah tentara Amerika Serikat (AS) yang tewas di Afghanistan sudah mencapai dua kali lipat dalam tiga bulan pertama 2010, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dalam sebulan belakangan, berbarengan dengan dilancarkannya Operasi Mustharak di kota Marjah, terjadi lonjakan jumlah tentara yang tewas dan luka-luka.
Sedangkan jumlah tentara yang terluka meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu, padahal baru tiga bulan pertama di 2010. Para pejabat Amerika telah memperingatkan bahwa korban akan meningkat lebih tinggi sejalan dengan penambahan 30 ribu pasukan ke Afghanistan.
Apalagi, setelah serangan ke Marjah, AS akan mengarahkan senjatanya ke Kandahar, kota kelahiran gerakan Taliban. Dalam bulan-bulan mendatang kemungkinan akan ada operasi lanjutan di Kandahar. ”Kita harus lebih kuat, karena ke depannya tantangan akan semakin besar,” ujar Laksamana Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan seperti ditulis AP.
Secara total, tak kurang dari 57 tentara AS tewas di Afghanistan selama dua bulan pertama tahun 2010. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, sebanyak 28 prajurit dinyatakan tewas atau peningkatan lebih dari 100 persen. Sementara, khusus pada Maret 2010 sebanyak 20 tentara meninggal.
Jumlah tentara AS yang terluka pada dua bulan pertama 2009 tercatat 85 orang. Sementara, saat ini jumlah tentara yang tewas mencapai 381 orang. Angka ini menunjukkan kenaikkan sebesar 350 persen. Inggris yang memiliki kontingen tentara terbesar kedua di Afghanistan telah kehilangan sedikitnya 33 tentara sejak Januari 2010, dibandingkan dengan 15 tentara untuk periode yang sama tahun lalu. (republika.co.id, 28/3/2010)