Jakarta – Bentrokan antara Satpol PP, polisi dan warga di Priok berujung dengan 87 orang luka-luka dari ketiga belah pihak. Satpol PP yang bertindak beringas harus dievaluasi dan Gubernur DKI Fauzi Bowo harus bertanggung jawab.
“Satpol PP mutlak dievaluasi, Gubernur harus bertanggung jawab,” kata Ketua Setara Institute Hendardi dalam rilis kepada detikcom, Rabu (14/4/2010).
Menurut Hendardi, Satpol PP harus dievaluasi. Pendekatan represif dan arogan harus diganti dengan pendekatan dialog.
“Satpol PP telah menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi rakyat kecil,” lanjut Hendardi.
Jika tindakan represif ini tidak bisa dihilangkan, Pemprov DKI harus mempertimbangkan untuk membubarkan Satpol PP. “Bila Satpol PP tidak bisa melakukan perbaikan dalam menjaga ketertiban warga negara, maka selayaknya Satpol PP dibubarkan saja,” pungkasnya. (detik.com, 14/4/2010)
Dimana-mana tabiat satpol pp memang begitu,jadi alat kekuasaan untuk menekan dan menghancurkan rakyat kecil demi kesenangan penguasa dan pemilik modal. Dikiranya yang ngasih bayaran bulanannya para penguasa & pemodal tadi padahal gajinya juga dari uang rakyat. Tidak ada manfaatnya keberadaan satpol pp, lebih baik bubarkan saja biar rakyat jadi lega karena parasit masyarakat telah musnah.
Yang pasti,
sepatu yang digunakan untuk menendang perut kita ….
pentungan yang membabi-buta di gunakan untuk membocori kepala kita ….
water canon, peluru dsb ….
Itu semua dibeli oleh uang kita yang diperas lewat pajak.
assalamuallaikum………
wahai saudara” muslim ku…
kenapa kalian saling bermusuhan…….
apa kah kalian telah kehilangan hati nurani,
kita umat muslim harus bersatu bukan saling menyerang.
tak ada yang benar antara aparat maupun rakyat,
bayangkan jika korban yang berdarah itu adalah orang tua,saudara,atau keluarga kita.
apa kita tak merasa sedih,
untuk itu wahai saudara muslim ku…..
henti kan lah pertikaian,
mari saling berjabat tangan.
karena kita sebagai umat muslim harus saling mengasihi dan menyayangi……..
wassalamuallaikum…….
ya bginilah hidup d alam kebobrokan,keborokan demokrasi yg srba bebas, bebas mmbantai, tapi mudah2an kita bebas menerapkan SYARI’AT ISLAM dan mereka yg anti SYARI’AT ISLAM jadi sadar dari pengaruh toogut
Inilah bukti rusaknya sistem kufur yang diterapkan di negeri ini. Aparatnya tidak dididik berdasarkan aqidah,sehingga lupa pada hakikatnya segala perbuatan mereka akan dimintai pertanggungjawaban di yaumul hisab kelak dan umat pun yang selalu jadi korbannya… Tidak akan terwujud apa yang disabdakan Baginda Rasulullah SAW yaitu pemimpin yang mencintai rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya selama hukum thaghut masih bercokol di negeri-negeri kaum Muslimin…
akhirnya yang rugi & jd korban sama-sama dari kalangan rakyat jelata jg, cuma demi kepentingan para kapitalis
‘saya malu jadi org indonesia’:(