JAKARTA – Tiga orang tewas, ratusan orang terluka, puluhan kendaraan dibakar dalam bentrokan berdarah antara ribuan warga dan aparat Sat Pol PP dibantu polisi di Koja Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), yang dipicu rencana penggusuran Makam Mbah Priok.
Mengapa pemerintah dan Pelindo II begitu getol untuk menggusur makam kramat yang terletak persis di mulut terminal peti kemas itu?
Tulisan yang dimuat di situs resmi Departemen Perhubungan ini mungkin bisa jadi jawabannya. Situs resmi milik Departemen Perhubungan ini memuat tulisan berjudul “Makam yang Mengubur Standar Keamanan” dengan sub judulnya Melongok implementasi International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code di TPK Koja.
Diceritakan dalam tulisan itu, pada 24 Agustus 2007 lalu United States Coast Guard (USCG) berkunjung ke PT Terminal Peti Kemas Koja. Agendanya adalah memberi penilaian apakah PT Terminal Peti Kemas (TPK) Koja bisa masuk dalam kategori fasilitas terminal pelabuhan di Indonesia yang sudah mengimplementasikan standar ISPS Code secara penuh. International
Saat itu mereka melihat gejala yang aneh. Hari itu jalur masuk ke TPK Koja sedang didatangi ratusan orang. Mereka tak lain adalah para jamaah yang sedang melakukan “haul” (peringatan) terhadap leluhur, dengan mengunjungi makam seorang habib di sekitar TPK Koja tersebut, yang menurut sementara pihak adalah pembawa Islam pertama ke Jakarta.
“Ternyata kedatangan ratusan orang tersebut menjadi gangguan dalam penilaian. Paling tidak, mulai akses pintu masuk ke pintu makam yang letaknya hanya beberapa puluh meter dari pintu TPK Koja yang merupakan Lini I (satu) yang cukup vital. Karena itu, terbitlah hasil assessment visit USCG bahwa TPK Koja dimasukkan ke dalam kategori Facilities Not Significantly Implementing The ISPS Code oleh US Coast Guard,” begitu isi lengkap satu paragraf di tulisan itu.
Apa itu ISPS Code? Dalam literatur yang Tribunnews.com temukan, ISPS adalah hasil keputusan dari Konvensi Keamanan Laut Internasional 1974/1988. Intinya memberikan standar pengamanan minimum atas kapal, pelabuhan, serta beberapa hal yang terkait dengan lembaga pemerintah.
US Coast Guard ditunjuk untuk memimpin Organisasi Maritim Internasional yang merupakan lembaga untuk mengadvokasi penegakan dari aturan ini.
Alhasil sampai hari ini, TPK Koja tak berstandar ISPS Code secara penuh.
Tak Aman
Betulkah TPK Koja tak aman? Memang, buktinya ratusan orang terluka dan tiga orang ditemukan tewas terkapar di antara tumpukan jejeran peti kemas.
Atas “ketakamanan” ini, Presiden SBY pun bereaksi. “Jangan adalagi cara-cara seperti ini dalam penyelesaian kasus serupa di mana pun, tempuhlah jalan persuasif,” katanya. Kita tunggu!
Tiga nyawa sudah jatuh dalam peristiwa ini. Usai bentrok berdarah ini, Wagub DKI Jakarta Prijanto berkilah, “Kami bukan menggusur, cuma ingin mempercantik areal pemakaman itu. Apalagi jasad Mbah Priok juga sudah sejak lama dipindahkan ke TPU Semper sejak 1997 lalu,” katanya.
Prijanto berdalih, mobilisasi ratusan anggota Sat Pol PP dan alat beratnya ke lokasi adalah upaya untuk menegakkan hak rakyat. “Pelindo II secara sah ditentukan pengadilan sebagai pemilik lahan itu,” katanya. (tribunnews.com, 15/4/2010)
Ini baru berita… mengangkat fakta yang jarang dimuat di media. !!!
Negara Indonesia mulai banyak meniru produk, gaya hidup, pemikiran, dan siasat barat(orang kafir) / Amerika Serikat, termasuk dalam hal ini, membuat kebohongan / konspirasi2.
inilah negara yang katanya berdaulat, semua-semua di kendalikan sama amerika,. sungguh miris.
kapan indonesia bebas dari intervensi amerika?
Masya Allah.. Astaghfirullahal’adziim..
Peristiwa yg amat sangat memprihatinkan. Semakin membuktikan bahwa hukum di Indonesia adalah lemah bagi yang kuat dan kuat bagi yang lemah..
Pemerintah harusnya menjadi pengayom umat, bukan malah menjadi Penghisap darah Umat. Sudah ada nyawa melayang, pemimpin kita baru berkoar.. Sungguh Terlalu….!!!
Malu sekali punya pemimpin seperti ini, sudah saatnya Indonesia memiliki Pemimpin yang menegakkan Aturan Allah Syariat Islam yang mana nyawa seorang Muslim lebih berharga dibandingkan dunia beserta isinya. Mari saudara2ku seperjuangan Campakkan sistem jahiliyah n kembali ke ajaran Allah Swt…Allaahu Akbar !!
Amerika memang penjahat Kelas Kakap, sampai2 kuburan diintervensi..ini potret pemerintah kita menjadi budak tuan kapitalis Amerika…!Sampai kapan kita mau dijajah ???
Sudah saatnya kita menyatukan langkah dan bersuara lantang ” Semua kepentingan Amerika dan antek2nya harus pergi ke laut,Enyah dari tanah Islam DKI (Daulah Khilafah Islamiyah)
Terapkan Islam, buang jauh2 Sistem Taghut !!
Intervensi Gembong Kapitalis AS dlm banyak hal adalah bagian dari pola imperialisme mereka. Hanya dengan Islam negeri ini akan mampu menghadapinya.
ini adlah potret usang dari keberadaan satpol PP “prajurit kecil kapitalisme” yang menjelma di tingkat kebijakan wilayah kota.sikap represif yg ditunjukkan satpol PP ini terjadi hampir menyeluruh di daerah2 yang ada di indoesia.Ulah arogan dan sngat tdk pro rakyat inilah yg menjadi image satpol PP di mata rakyat,yg tentu saja mahkluk2 ini(satpol PP)tdk sepenuhnya bertindak sesuai dg nurani mereka.Mereka(baca;satpol PP)hanyalah tongkat2 kecil yg digunakan sbg algojo para pemilik modal untuk melukai rakyat kecil yg dianggap mengganggu syahwat kepentingan para “drakula” rakyat itu.hanya sistem islam yg bisa mengerti dan PRO RAKYAT,yakni khilafah rasyidah.subhanallah..ALLOHUAKBAR!!!
Wah, informasi yang jarang di sampaikan di berita berita nh
astagfirullah….
bener-bener keterlaluan pemerintah.
heran GAK habis2 aku. tak pikir berita (running text)dari Global TV kamis, 15 April jam 13.00 salah ketik. ada petugas satpol PP yang tewas (koma), Israel jaya…
mahsudnya Apa? takpikir yang ngetik berita ngawur Poll ,
koq sempat-sempatnya ada kampanye Israel segala….
ternyata itulah ajal.
Israel Jaya? yang di banggakan??
bapak-ibuknya??? ternyata harus tewas dalam keadaan seperti masa-masa brutal beringas kompeni belanda yang provokatif melawan Pangeran Diponegoro yang juga dipicu masalah penggusuran makam kelrg. Diponegoro.
cuma heran aja siapa ortunya???
koq ngasih nama anak begitu?????
klo kelrg non islam mungkin itu “idewajar”
(walan tardho).
klo keluarga islam??? ..
kebangetan ngasih nama gak mutu…
WIS embuh…. Alloh lah pemilik ajal…
makanya ngasih nama jangan aneh-aneh..
pake kampanye israel segala…gak sekalian zionis manis?????
Antizionis, Malang, 15/04/2010 19:17:09 wib
Posted by humas.
http://utara.jakarta.go.id/ on 2010/4/13 10:40:38 (reads 21)
Komandan Kapal Perang Blue Ridge dari USA, Sherman R Lupton berkunung ke Kantor Walikota diterima oleh PLH Sekko Adm Jakarta Utara , M.Yuliadi,SH.MSi Senin pagi (12/4) di ruang Tamu Walikota Jakut .
Dalam kesempatan tersebut Yuliadi berterima kasih atas kunjungannya Ke Jakarta dan singgah ke Kantor Walikota Jakut, Yuliadi juga menyampaikan kondisi Jakarta Utara termasuk program – program yang ada seperti Lokasi Wisata di Destinasi Wisata Pesisir Jakarta Utara. Kalau ingin berbelanja maupun wisata kuliner hingga wisata sejarah.
Komandan Kapal Perang Blue Ridge USA, Sherman R Lupton juga terima kasih atas sambutannya dalam penerimaannya. Sherman R Lupton dalam akhir kunjungannnya diajak menyaksikan poster yang ada di lantai dua kantor Walikota yang menggambarkan 12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir.
Yuliadi di dampingi Abang dan None Jakarta Utara juga ikut menjelaskan lokasi – lokasi wisata yang ada di Jakarta Utara maupun Jakarta pada umumnya. Menurut M.Yuliadi,SH.MSi singgah ke Indonesia selama 3 hari, mudah mudahan bisa berkesan selama di Jakarta.
la masak wong makam ada sejak tahun 1765 M dan ada sertifikat kok bisa di klaim oleh PT.PELINDO II yang nota bene perusahaan ( BUMN ) yg brdirinya setelah merdeka..! apakah memang begitu, cara negara untuk memperoleh lahan untuk perluasan usaha..? gmn to, negara seharusnya mengayomi ko’ malah mencaplok seenaknya..! semoga menjadi lebih baik..!
Masya Allah.. Astaghfirullahal’adziim..
hanya takut sama amerika penguasa negeri ini rela mengorbankan rakyat sendiri. sungguh penghianat bangsa ….naudzubillah…
waladalah… lagi-lagi kapitalisme menelan korban
‘saya malu jadi orang Indonesia’
tolong selidiki dana 11 milysr untuk biaya operasional Satpol PP untuk menggusur makam. Dan ada apa Satpol PP diinapkan 2 hari di balai kota jakarta utara sebelum turun ke lapangan
Sy jd ingat kasus seorang Yahudi yang tanahnya akan di gusur oleh Amr bn Ash, Wali/Gubernur mesir, untuk memperluas kompleks masjid, dan respon Khalifah Umar terhadap kasus tersebut.
Sy melihat perbedaan yang nyata antara gubernur DKI serta sikap Presiden, jika dibandingkan dengan kasus di atas.
Bagaimana seharusnya penguasa melindungi rakyatnya.
Kita rindu penguasa yang menegakkan haq.